MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kementerian Agama Kota Malang telah mengeluarkan daftar nama calon jamaah haji (cjh) yang berhak lunas untuk Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Total ada sebanyak 1.093 calon jamaah haji asal Kota Malang yang direncanakan berangkat ke tanah suci pada tahun ini.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Kota Malang H. Mukhlis mengatakan ribuan calon jamaah itu merupakan calon jamaah yang mendaftar pada tahun 2011 lalu.
“Istilahnya itu yang update, dan kalau tidak ada yang sakit atau gimana ya itu yang akan berangkat. Kota Malang sudah disebutkan ada 1.093 dan nama-namanya sudah tersebar untuk berhak melunasi,” terang Mukhlis kepada Malang Posco Media, kemarin.
Secara rinci, Mukhlis menyebutkan, dari 1.093 calon jamaah haji asal Kota Malang itu, 984 diantaranya merupakan urut porsi dan yang sudah lunas namun tertunda karena Covid-19. Sementara sisanya, 39 orang merupakan prioritas lansia dan 70 orang lagi merupakan cadangan.
Sementara untuk pelunasan lebih lanjut, kata Mukhlis, akan menunggu lagi informasi dari pemerintah pusat. Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan besaran biaya haji tahun ini berkisar Rp 49,8 juta yang dibebankan kepada tiap jamaah haji.
Sebagian calon jamaah haji di Kota Malang tidak perlu menambah biaya atau melakukan pelunasan kembali. Yakni sekitar 404 calon jamaah yang tidak perlu menambah biaya lagi.
“Hanya saja ini nanti kan biaya haji berbeda beda tiap Embarkasi. Berapa persis jadinya itu masih menunggu lagi dari pemerintah. Ya kemungkinan tidak terlalu lama lagi,” ungkapnya.
Sedangkan untuk persiapan pelaksanaan haji, Mukhlis menyampaikan masih sosialisasi kepada calon jamaah haji untuk menyiapkan dokumen paspor dan sebagainya. Sementara untuk persiapan teknis seperti manasik haji, sudah mulai dilakukan oleh tiap KBIH.
“Kalau manasik yang dari Kemenag sampai sekarang masih belum. Kemungkinan kalau yang dari Kemenag itu nanti habis Hari Raya Idul Fitri dan setelah melunasi biaya haji itu tadi. Apalagi anggaran untuk manasik haji juga sampai sekarang belum ada. Nanti pas waktu itu juga akan disusun kloter-kloternya,” tutup Mukhlis. (ian/aim)