spot_img
Wednesday, May 28, 2025
spot_img

Tepat Setahun, Semeru Kembali Erupsi

1.979 Jiwa Mengungsi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Jepang Nyalakan Alarm Tsunami

MALANG POSCO MEDIA – Gunung Semeru di Jawa Timur  kembali erupsi dan memuntahkan awan panas guguran (APG) pada, Minggu (4/12) kemarin, sejak jam 02.46 WIB. Sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah terjadi APG dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru. Sementara di Kabupaten Malang terjadi hujan abu vulkanik di beberapa titik.

Abu vulkanik terlihat membumbung tinggi ke atas dan cenderung mengarah ke selatan, bahkan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak. Aliran lahar pun sudah sampai jembatan Gladak Perak yang tengah dibangun.

Erupsi Gunung Semeru ini bertepatan dengan satu tahun erupsi sebelumnya yang terjadi pada 4 Desember 2021. Saat ini kembali terjadi pada 4 Desember 2022. PVMBG Badan Geologi ESDM telah menaikkan status Gunung Semeru dari Siaga menjadi Awas. Kenaikan dari level 3 siaga ke level 4 itu terhitung mulai pukul 12.00 WIB kemarin siang.

Semeru erupsi sekitar pukul 02.46 WIB dini hari ini dengan tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak gunung sekitar 5.176 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik.

Sebagai antisipasi dampak risiko dari APG Gunung Semeru, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang turun ke lapangan untuk kaji cepat dan melakukan evakuasi warga. Sebanyak 1.979 jiwa mengungsi di 11 titik setelah terjadi APG dan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru.

“Kami sudah berada di pos pantau. APG saat ini masih berlangsung dengan jarak antara 5 sampai 7 kilometer. Pos pantau kita jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari puncak,” jelas Joko Sambang, Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Lumajang.

Menurut Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D. sumber awan panas guguran itu berasal dari tumpukan di ujung lidah lava yang berada sekitar 800 meter dari puncak atau Kawah Jonggring Seloko, hal itu berdasarkan data Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG. PVMBG juga mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dan menjauhi wilayah sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).

“Masyarakat diharapkan selalu mewaspadai potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunungapi Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” terangnya dalam rilis yang diterima Malang Posco Media kemarin.

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merinci 11 titik pengungsian itu meliputi, 266 jiwa di SDN 4 Supiturang, 217 jiwa di Balai Desa Oro-oro Ombo, 119 jiwa di SDN 2 Sumberurip, 228 jiwa di Balai Desa Sumberurip, 131 jiwa di Balai Desa Penanggal, 52 jiwa di Pos Gunung Sawur, 216 jiwa di Balai Desa Pasirian, 150 jiwa di Lapangan Candipuro, 600 jiwa di Kantor Kecamatan Candipuro dan sisanya di SMP N 2 Pronojiwo.

Sementara itu, wilayah yang terdampak APG Gunungapi Semeru meliputi Desa Capiturang dan Sumberurip di Kecamatan Pronojiwo, Desa Sumbersari di Kecamatan Rowokangkung, Desa Penanggal dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro dan Desa Pasirian di Desa Pasirian.

Hingga siaran pers ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa. Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lumajang, Basarnas, TNI, Polri, relawan dan lintas instansi terkait terus melakukan upaya penyelamatan, pencarian dan evakuasi.

Sebanyak 10 ribu lembar masker kain, 10 ribu lembar masker medis dan 4 ribu masker anak telah dibagikan untuk mengurangi dampak risiko kesehatan pernafasan akibat abu vulkanik. Sementara itu pendirian dapur umum sedang dalam proses oleh PMI dan Dinas Sosial.

Sementara itu, akibat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, Badan Meteorologi Jepang pun memperingatkan ancaman timbulnya tsunami di wilayah Jepang akibat erupsi Gunung Semeru.

Dilansir Kyodo News, Minggu (4/12/2022), badan cuaca Jepang memperingatkan bahwa tsunami dapat tiba di Pulau Miyako dan Yaeyama di prefektur selatan Okinawa sekitar pukul 14.30 waktu setempat.(aim/lim)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img