MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – 120 Hektar lahan tidur akan digunakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Lahan tidur tersebut akan dimanfaatkan untuk ditanami jagung hibrida sebagai upaya memperkuat kemandirian pangan lokal.
Program ini digulirkan sebagai tindak lanjut dari keberhasilan proyek percontohan di Desa Oro-Oro Ombo yang telah lebih dulu mengelola 20 hektare lahan tidur dan menghasilkan panen hingga 8 ton per hektare. “Program pemanfaatan lahan tidur ini berawal dari keberhasilan proyek percontohan di Desa Oro-Oro Ombo seluas 20 hektare yang sebelumnya bersama Polres Batu dan Gapoktan berhasil panen jagung dengan hasil 8 ton per hektar,” ujar Kepala DPKP Kota Batu Heru Yulianto kepada Malang Posco Media, Selasa (15/4) kemarin.
Oleh karena itu, ke depan pengelolaan lahan tidur sejumlah 120 hektar yang tersebar di 13 desa tersebut akan melibatkan 19 kelompok tani. Dalam pengerjaannya akan melibatkan kerja sama lintas sektor antara Pemkot Batu, Polres Batu dan Bulog.
“Lahan tidur tersebut untuk statusnya adalah aset milik pemerintah kota, tanah desa, hingga lahan milik kelompok tani. Harapannya lahan-lahan tidur yang sebelumnya tidak tergarap maksimal akan menjadi pusat produksi pangan baru yang berpotensi besar untuk memperkuat ekonomi lokal dan menjaga stabilitas pangan nasional,” terangnya.
DPKP sendiri akan menyediakan bibit, pupuk, serta fasilitas distribusi hasil panen melalui sinergi dengan Bulog. Selain jagung, langkah strategis juga diambil dengan menggandeng TNI untuk program penanaman padi di Desa Pendem Kecamatan Junrejo.
“Agar program tersebut dapat berjalan maksimal, para petani akan menjalani bimbingan teknis (bimtek) guna meningkatkan keterampilan pengelolaan lahan secara optimal. Bimtek akan dilakukan mulai pekan ini secara bertahap yang kemudian seluruh lahan yang sudah disiapkan akan ditanami,” pungkasnya.(eri/lim)