MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Korban tragedi di Stadion Kanjuruhan terus bertambah. Hingga Minggu (2/10) pagi ini, 127 Aremania dipastikan meninggal dunia dan 180 dalam perawatan di rumah sakit di sekitar Kabupaten dan Kota Malang.
“Pertama kami dari jajaran Forkopimda yang hadir menyesalkan dan prihatin serta berdukacita atas kejadian ini,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta yang langsung meninjau kejadian di Kepanjen, Minggu dinihari.
Menurut dia, Polri serta penyelenaggara dan instansi terkait sudah melaksanakan rapat beberapa kali sehingga laga ini disepakati hanya dihadiri suporter Arema saja. Tak ada suporter Persebaya dan mereka nobar di beberapa titik di Surabaya.
“Dalam laga tak ada masalah. Tapi terjadi kekecewaan penonton karena melihat tim kesayangan tak pernah kalah 23 tahun di kandang sendiri. Hal itu diprediksi membuat Aremania nekat turun ke dalam lapangan untuk bertanya ke pemain melampiaskan kekecewaan.
“Pengamanan sudah melakukan pencegahan, pengalihan supaya tidak ke pemain. Akhirnya pencegahan sampai ke gas air mata karena mulai anarkis, menyerang petugas dan merusak mobil dan akhirnya gas air mata ditembakkan. Lalu Aremania mereka berkumpul ke satu titik di pintu 10 atau 12. Jadi penumpukan, sesak nafas lalu kekurangan oksigen,” terang dia.
“Kejadian tersebut membuat korban meninggal 127 orang, 2 anggota Polri. 34 meninggal di stadion, dan sisanya menknggal di Rumah sakit,” terang dia.
Kejadian tersebut membuat 13 mobil rusak, 10 mobil dinas milik Polri, baik mobil patroli, truk Brimob, Patwal, K9 dan mobil pribadi.
“Kemudian masih ada 180 orang dalam proses perawatan,” tandas dia. (ley)