MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang melaksanakan pengukuhan guru profesional batch 2 pada Rabu (28/12) lalu. Kegiatan pengukuhan yang diikuti oleh 354 guru profesional tersebut dilaksanakan di Ballroom Ijen Suites Resort & Convention Malang.
“Hari ini kita melaksanakan pengukuhan untuk para guru profesional. Tentu ini adalah hal yang menggembirakan, ditambah adanya kenaikan presentasi dibandingkan dengan batch sebelumnya yakni sebesar 0,16%,” ungkap Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maliki Malang, Prof. Dr. Nur Ali,M.Pd.
Dekan FITK tersebut menuturkan bahwa tingkat kelulusan dari mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) UIN Maliki Malang terus meningkat dari waktu ke waktu. Di tahun ini pun indeks kelulusan mencapai 92,88%.
“Dari hal tersebut, kami diminta untuk menginduksi dari beberapa daerah yang tingkat kelulusannya rendah. Agar mereka di tahun berikutnya bisa segera lulus. Ini yang menjadi tantangan paling berat,” ujarnya.
Para mahasiswa PPG tersebut telah diberikan pembelajaran untuk membuat konten-konten pembelajaran digital. Karena guru Agama jika tidak memiliki keterampilan digital, maka pembelajaran berbasis online itu akan membahayakan. Termasuk juga mengenai moderasi beragama.
“Mereka juga diberikan materi mengenai pembuatan media pembelajaran dari Tiktok. Supaya ibu-ibu muda khususnya, dapat meng-higlight nilai-nilai penting termasuk juga moderasi beragama. Terutama dikalangan anak-anak. Supaya guyonannya yang bener,” tegas Prof. Ali.
Ia menegaskan bahwa sebagai lulusan dari PPG UIN Maliki Malang harus mampu untuk melek digital. Hal ini sebagai langkah antisipasi untuk membentengi dari kemajuan-kemajuan teknologi serta lebih melambungkan nilai-nilai pendidikan, seperti anti kekerasan dan sebagainya.
UIN Maliki Malang termasuk kedalam tiga besar dengan nilai presentase kelulusan untuk mahasisiwa PPG tertinggi di Indonesia. “Kita termasuk dalam tiga perguruan tinggi dengan tingkat presentase kelulusan serta minat mahasiswa untuk mengikuti PPG paling tinggi, disamping ada UIN Bandung serta UIN Yogya,” jelasnya.
Dari dua batch pelaksanaan PPG, beberapa evaluasi yang memerlukan cukup perhatian diantaranya adalah mengenai kendala listrik dan sinyal di beberapa daerah terpencil. Prof. Ali juga menuturkan bahwa beberapa persen mahasiswa yang tidak lulus selain karena sakit, salah satu kendalanya adalah sinyal internet dan listrik yang terbatas.
“Solusinya di tahun 2023 nanti untuk ujiannya mungkin bisa ke kampus-kampus daerah terdekat, itu nanti kita usulkan ke panitia penyelenggara PPG pusat. Selain itu juga akan ada kerjasama degan Menkominfo di daerah-daerah serta dari PLN,” pungkasnya.
Sedangkan Rektor UIN Maliki Malang, Prof.Dr.H. Zainuddin, MA mengucapkan selamat atas pengukuhan guru profesional sekaligus memberikan pesan bahwa sebagai guru profesional harus memiliki kompetensi.
“Kompetensi yang harus dimiliki oleh bapak ibu guru sekalian sebagai guru profesional diantaranya adalah kompetensi pedagogik, kompetensi etik serta kompetensi sosial,” tuturnya.
Menjadi seorang guru harus mampu siap menjadi role model bahkan artis bagi setiap anak didiknya. Sehingga sikap, perilaku hingga tutur kata harus mencerminkan seseorang yang berilmu dan profesional. Selain itu tantangan di era digital ini semakin rumit, sehingga para guru harus mempersiapkan diri dengan matang-matang.
“Karena sekarang eranya digital, mungkin 8 jam mereka ada di pantauan bapak ibu sekalian. Namun sisanya mereka bersahabat dengan gadget-gadet mereka. Maka ini memerlukan perhatian khusus bagi para bapak dan ibu guru. Apalagi anak-anak ini nantinya akan dipersiapkan untuk menghadapi bonus demografi,” kata rektor UIN Malang tersebut.
Ia berpesan kepada seluruh guru untuk dapat menguasai digital, karenan tuntutan zaman yang semakin canggih, guru juga harus bisa beradaptasi dan berkembang maju ke depan. Salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan model dan strategi yang berbasis pada IT. (mp1/bua)