Malang Posco Media – Khitan Massal digelar Pondok Pesantren Yadalami Sumbersuko Kecamatan Tajinan. Minggu (23/10) pagi tadi khitan massal diikuti oleh 20 peserta. Yang menjadi istimewa, khitan massal ini dihadiri langsung oleh Bupati Malang Drs H. M Sanusi.
Pengasuh Pondok Pesantren Yasalami Sumbersuko Tajinan, Romo Kyai Haji Mustain Amin, mengatakan kegiatan khitan massal tahun ini merupakan yang ke tiga.
“Ini merupakan kegiatan rutin. Tahun ini merupakan tahun ketiga kami langsungkan,” katanya.
Mustain juga menguraikan peserta khitan massal merupakan santri di Pondok Pesantren tersebut. Mereka adalah anak yatim dan sebagian juga yatim dan piatu.
Mustain juga menguraikan khitan massal ini, ada tujuh petugas medis yang dilibatkan dalam penanganan.
Sementara itu Bupati Malang, Drs H. M Sanusi memberikan apresiasi kepada Pondok Pesantren Yasalami yang menggelar khitan massal. Khitan merupakan satu yang harus dilakukan untuk anak laki-laki. Ia berharap anak-anak yang telah dikhitan lebih meningkatkan kerohanian.
Ia menyebut anak-anak yang menjadi peserta khitan adalah kader bangsa. Dimana 50 tahun ke depan mereka akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa.
“Dulu saya adalah santri di daerah Ganjatan Gondanglegi. Alhamdulih sekarang jadi Bupati Malang,” ujarnya memberikan motivasi kepada peserta.
Untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang baik dikatakan Sanusi harus dilakukan sejak dini. Mereka tak hanya dididik mendalami ilmu agama, tapi juga diajari ilmu pengetahuan yang mana itu ilmu tersebut dapat dimanfaatkan bagi para santri.
Sanusi juga siap mendukung pondok pesantren dengan memberikan bantuan kepada Pondok Peantren. Nilainya Rp 25 juta per tahun.
“Tahun 2023 kami berikan bantuan operasional untuk Pondok Pesantren. Juga masjid-masjid,” tegasnya.
Sedangkan untuk guru-guru pengajar di Pondok Pesantren juga akan dibantu. Minimal mereka dapat penghasilan Rp 1 juta per bulan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Malang memajukan kualitas pendidikan.
Sementara Yuswandono salah satu tim medis yang terlibat dalam penanganan khitan massal ini mengatakan ada dua metode khitan yang dilakukan. Yaitu elektrik dan biasa.
“Kami tawarkan kepada wali yang mendampingi. Ini untuk memberikan kenyamanan kepada peserta khitan,” ungkapnya.
Pelayanan tak sebatas mengkhitan. Tapi juga menerima kontrol peserta khitan.
“Tiga hari setelah khitan, mereka bisa kontrol, akan kami lihat kondisinya,” tandasnya. (ira/lin)