MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah sekitar 20 tahun terlupakan dan tidak kunjung dibangun, kini Kwarcab Pramuka Kota Malang mulai membangun kembali Musala di komplek perkemahan Pusdiklatcab Witaraga. Puluhan pengurus Kwarcab, Kwarran, Dewan Kerja Cabang, Dewan Kerja Ranting hingga segenap anggota Saka Pramuka, melakukan kerja bakti, Minggu (2/2) kemarin.
Ketua Kwarcab Kota Malang Heri Sunarko menjelaskan, di masa kepengurusannya ini ia memandang penting fasilitas ibadah ini mengingat begitu aktifnya kegiatan kepramukaan di Kota Malang, khususnya di Pusdiklatcab Witaraga.
“Sekitar 2022 sebenarnya kami pernah berinisiasi membangun pondasi. Sayangnya karena keterbatasan dana, mandek. Kemudian 28 Januari, kami bangun cor tiang penyangga dan kami laksanakan kerja bakti bersama sekarang (kemarin, red),” terang Heri kepada Malang Posco Media.
Sebagai informasi, sekitar 20 tahunan lalu sebenarnya sudah pernah dilakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan musala tersebut. Namun karena kemudian terjadi keterbatasan dana yang tersedia, membuat pembangunan tidak bisa berlanjut.
Akibatnya, selama bertahun tahun pada anggota Pramuka yang ingin beribadah harus bergantian menjalankannya. Sebab, musala darurat hanya mampu menampung maksimal 12 orang. Sementara tiap kali kegiatan, jumlah anggota Pramuka mencapai ratusan orang. Sehingga pembangunan musala ini dirasa perlu segera diwujudkan.
“Tiap Jumat, Sabtu Minggu, hampir selalu ada, rata rata minimal 100 orang. Daripada membuka aula, ya kami usahakan ini. Namanya ini Musala Al-Ikhlas. Saat itu yang kasih nama pak Malik, Inspektorat waktu itu,” sebut Heri.
Sampai saat ini, lanjut Heri, dana yang telah terkumpul dan digunakan, mencapai sekitar Rp 90 juta. Progres pembangunan masih berkisar 35 persen dan ditargetkan bisa mulai digunakan untuk beribadah saat pembangunan berkisar 40 persen. Setidaknya ketika sudah ada atap, tiang, lantai keramik, dan lampu penerangan.
“Target, saat Ramadan ini bisa dipakai dulu untuk tarawih. Bergilir dari lima kwartir ranting atau kecamatan. Termasuk untuk warga sekitar,” tambah dia.
Sesuai RAB, pembangunan Musala Al-Ikhlas ini membutuhkan biaya sekitar Rp 780 juta. Dengan musala seluas 9 meter x 9 meter, diharapkan bisa menampung sedikitnya 60 orang hingga mencapai 100 orang lebih. Ia pun berharap ada dukungan pendanaan CSR dari Pemkot Malang agar pembangunan ini bisa terwujud.
“Harapan saya, fasilitas ini bisa digunakan oleh adik-adik ketika berkemah. Kedua, kami berharap ini bisa meningkat menjadi masjid yang di daerah sini, beberapa ratus meter belum ada masjid. Jadi bisa digunakan dengan warga sekitar. Bahkan saya bercita-cita, takmirnya dari warga sekitar sini,” tutupnya. (ian/aim)