MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Masa pelunasan biaya haji resmi ditutup pada Jumat (5/5) kemarin. Kendati begitu diperkirakan masih ada beberapa calon jamaah haji yang masih belum melakukan pelunasan hingga masa pelunasan habis.
“Pelunasan terakhir hari ini (kemarin, red) dan data terakhir dari 1.093 yang akan berangkat tahun ini, yang belum pelunasan sekitar 250-an saja. Tapi dari Bank (Bank Penerima Setoran) masih belum melaporkan lagi update hari terakhir ini (kemarin). Tapi biasanya hari terakhir itu langsung banyak yang melunasi kok,” jelas Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Kota Malang H. Mukhlis, Jumat (5/5) sore.
Seperti diketahui biaya perjalanan haji untuk Embarkasi Surabaya telah ditetapkan sebesar Rp 55,9 juta yang harus dibayarkan oleh calon jamaah haji. Pemerintah sendiri sudah memberi subsidi, karena biaya haji secara keseluruhan tahun ini mencapai Rp 96 juta.
Setelah dikurangi biaya porsi haji senilai Rp 25 juta yang dibayar saat pendaftaran, maka biaya pelunasan yang harus dibayarkan calon jemaah haji hanya berkisar Rp 30 juta.
Mereka yang belum melunasi haji, dikatakan Mukhlis keputusannya akan menunggu hasil rapat yang dilakukan oleh pemerintah.
“Kami menunggu instruksi dari pemerintah. Apabila nanti ada perpanjangan masa pelunasan, maka bisa tetap berangkat dengan segera melakukan pembayaran. Akan tetapi kalau bahasanya ada gelombang atau tahap kedua, maka tidak bisa dan digantikan oleh urut antre yang maju. Yang terganti (belum bisa bayar) tetap porsinya tidak hilang dan biasanya diganti tahun depan,” tambah Mukhlis.
Calon jamaah haji yang belum bisa melakukan pelunasan haji, disebutkan Mukhlis lantaran banyak faktor yang menyebabkan. Mulai dari ketinggalan informasi hingga faktor lain yang tidak terduga.
“Macam-macam penyebabnya. Ada yang ternyata masih tugas di luar negeri, ada yang sudah cerai, ada yang karena tidak tahu, banyak sekali faktornya,” sebutnya.
Sementara untuk yang mengundurkan diri, Mukhlis tak memungkiri juga ada beberapa jamaah. Namun ditegaskan Mukhlis faktor penyebabnya bukan karena meningkatnya biaya haji dari sebelumnya.
“Mundur karena biasanya suami istri itu ternyata salah satunya belum masuk keberangkatan. Entah istrinya belum masuk daftar atau yang suaminya karena masa tunggunya lama. Kalau biaya haji naik saya pastikan tidak dan selama ini memang tidak ada laporannya,” tegas Mukhlis.
Persiapan lain yang dilakukan untuk pelaksanaan haji di Kota Malang sendiri saat ini dikatakan Mukhlis masih terus berjalan. Misalnya pendaftaran visa biometrik yang terus mengalami perkembangan signifikan meski ada sedikit kendala dari segi peralatan.
“Lalu kita dalam waktu dekat tanggal 10 Mei akan melakukan manasik haji bertempat di UIN Malang, lalu di Hotel Regent, Hotel Pelangi dan Hotel Gajahmada,” tutupnya. (ian/aim/mpm)