MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Penanganan kemiskinan di Kabupaten Malang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Terutama pada penanggulangan kemiskinan ekstrem yang masih tergolong banyak. Tahun 2022, warga Kabupaten Malang yang tercatat mengalami kemiskinan ekstrem diangka 275 ribu jiwa. Jumlah ini stagnan dari catatan tahun lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir tahun 2022, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Malang pada tahun 2021 sebanyak 276.580 jiwa. Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2020, dimana jumlah penduduk miskin sebesar 265.560 jiwa. Hal ini diungkapkan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretariat Daerah Kabupaten Malang, Suwadji.
“Pemkab terus berupaya mengatasi kemiskinan dan berorientasi pengurangan beban melalui pemberdayaan usaha dan lingkungan,” ujarnya. Dikatakan dia, Pemkab Malang berkomitmen terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka kemiskinan ini. Secara nasional, di Indonesia jumlah masyarakat miskin masih 29 juta jiwa atau sekitar 9 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Dari 29 juta masyarakat miskin ini, sekitar 6 juta jiwa adalah miskin ekstrem. Menurut Suwadji, penanganan kemiskinan ekstrem tak lepas dari sektor pembangunan desa. Sebab, Kabupaten Malang memiliki wilayah yang luas, dengan 33 kecamatan dan 378 desa. “Pembangunan dari desa menjadi langkah kongkret pembangunan kemandirian bangsa,” sebutnya.
Salah satu upaya memicu kemandirian desa dengan pemberdayaan badan usaha milik desa (Bumdes). Di mana 364 desa sudah memiliki bumdes dengan usaha bervariasi. “Jeruk di Selorejo, Boonpring di Turen, dan diantara desa berkembang dan yang maju, ada di Bumdesma (Bumdes Bersama) agar tidak menimbulkan kecemburuan,” terang dia.
“Nantinya pembangunan desa tidak hanya tingkat ekonomi namun juga menangani masalah kesehatan,” tambah mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa itu. Hal itu juga diukur melalui capaian dari indeks desa membangun. Tercatat Kabupaten Malang memiliki 91 desa berstatus mandiri, 241 desa maju dan 46 desa berkembang. (tyo/mar)