spot_img
Thursday, May 22, 2025
spot_img

30 Komunitas Wanita Se Malang Raya Berkebaya Bareng

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puluhan wanita se Malang Raya berkumpul bersama di Grand Hall Malang Towm Square (Matos) Jumat (25/4/) sore. Mereka kompak mengenakan busana kebaya dan kain tradisional nusantara. Mereka menampilkan busana terbaiknya ini dalama rangka “Parade Berkain dan Berkebaya” Memperingatu HUT Ke 111 Kota Malang dan Hari Kartini 2025.

Para wanita berkebaya cantik ini berasal dari 30 komunitas wanita yang ada di Malang Raya. Mereka juga berlenggak-lenggok di atas panggung untuk memparadekan kain dan kebaya di hadapan publik. Event yang diinisiasi Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Cabang Malang Raya ini juga dihadiri Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim Sri Untari.

Ketua KCBI Cabang Malang Raya, Siska Sayekti menyampaikan kegiatan ini diadakan untuk menunjukan kepedulian berbagai komunitas wanita di Malang Raya terhadap budaya Indonesia yakni berkebaya.

“Ini luar biasa. Berbagai komunitas wanita di Malang Raya ikut partisipasi hari ini untuk berkebaya dan berkain. Karena ini bukan hanya dikenakan saja, tetapi juga membuktikan bahwa kami perempuan perempuan di Malang Raya cinta dan ingin terus melestarikan budaya Indonesia. Ini bukti cinta kami akan kebaya sebagai identitas budaya Indonesia,” papar Siska.

Manager Marcomm Matos Sasmita mengatakan Matos turut dan selalu mendukung seluruh gerakan apapun yang bertujuan melestarikan budaya Indonesia. Terutama hari ini sebagai event yang diinisiasi komunitas wanita di Malang Raya.

Sasmita menegaskan jika Parade Berkain dan Berkebaya ini bisa menjadi momentum baik bagi masyarakat Kota Malang untuk kembali mengingat dan melestarikan budaya khas nusantara. Khususnya dalam budaya cinta berkain dan berkebaya dalam momen apapun sebagai contoh.

“Tentu wanita bisa menjadi apa saja. Dan bisa melakukan apapun. Dan hari ini melihat semangat semangat perempuan perempuan dari 30 komunitas se Malang Raya kami sangat apresiasi. Dan kami sebagai tuan rumah sangat mendukung terutama ini juga event memperingati Hari Kartini dan HUT Ke 111 Kota Malang,” tegas Sasmita.

Turut memberi sambutan, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim Sri Untari mengapresiasi inisiasi event Parade Berkain dan Berkebaya ini. Dia menegaskan hal ini patut menjadi contoh dalam berbagai lini komunitas perempuan di Indonesia sebagai langkah kecil untuk melestarikan budaya Indonesia.

Untari mengungkapkan pula bahwa potensi yang dimiliki perempuan tidak boleh lagi disembunyikan ataupun dihalang halangi. Dalam berbagai hal seperti dirinya yang berada di dunia politik dan banyak lainnya di berbagai bidang.

“Di dunia politik semakin banyak perempuan yang mengambil peran. Inilah yang kami semua harapkan, bahwa perempuan memiliki segalanya untuk maju dan berkembang meningkatkan potensinya sendiri dalam berbagai bidang. Merefleksikan apa yang dilakukan RA Kartini, mari perempuan perempuan khususnya di Malang Raya tunjukan kemampuan dan capai apapun yang diinginkan,” pungkas Untari. Parade Berkain dan Berkebaya di Matos ini juga melombakan 10 kostum dan kebaya yang dikenakan peserta parade yang terbaik. Berbagai bentuk kebaya ditampilkan dan diparadekan menjadi simbol cinta budaya dari Malang Raya. (ica/nda)

-Advertisement-.

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img