MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Lebih dari 30 ribu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Malang tercatat belum menjadi binaan Pemerintah Kota Malang. Kondisi ini menjadi perhatian serius, mengingat semakin banyak UMKM yang dibina, maka semakin besar pula kontribusinya dalam menggerakkan sektor ekonomi mikro daerah.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. Ia mengungkapkan bahwa belasan ribu UMKM tersebut akan dikurasi secara bertahap sebelum mendapatkan pembinaan resmi dari pemerintah.
“Masih ada sekitar 30 ribuan yang tercatat belum masuk binaan kami ya. Karena memang ada standarisasi kurasi yang harus masuk dalam kriteria. Makanya pembinaan awal terus digencarkan kepada pelaku-pelaku UMKM di Kota Malang,” tegas Eko, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi, Kamis (15/5) kemarin.
Menurut Eko, sektor UMKM merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Kota Malang. Hingga saat ini, terdapat 38.570 pelaku UMKM yang telah tercatat resmi. Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan signifikan dibanding awal tahun 2024 yang masih berada di angka sekitar 21 ribu UMKM.
“Artinya, perkembangan UMKM Kota Malang sangat pesat. Inilah mengapa pertumbuhan ekonomi Kota Malang masih terkendali, stabil, dan cukup meningkat. Kami memang konsen dengan UMKM, makanya banyak program untuk peningkatan kualitas UMKM yang dijalankan sepanjang tahun ini,” jelasnya.
Eko menambahkan, mayoritas UMKM yang berkembang pesat bergerak di sektor makanan dan minuman. Selain itu, pelaku UMKM di bidang kriya dan fesyen juga mulai menunjukkan peningkatan signifikan pada tahun ini.
Namun, proses kurasi UMKM bukan tanpa kendala. Salah satu hambatan utama adalah kondisi pelaku usaha yang belum stabil. Banyak di antaranya yang masih dalam tahap mencoba-coba atau belum memiliki pasar tetap, sehingga aktivitas penjualannya belum konsisten. “Banyak ya yang pemula, dan tempatnya masih pindah-pindah. Legalitas belum sempurna. Nah ini yang akan didatangi dan dibina, untuk kemudian kami kurasi,” pungkas Eko. (ica/aim)