MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Komitmen Pemerintah Kota Batu untuk mendorong agar UMKM naik kelas terus dilakukan. Tercatat hingga Tahun 2023, ada 331 UMKM yang bekerja sama dengan perusahaan besar untuk mengekspor produknya. Ekspor yang telah dilakukan antara lain pengiriman wortel, kentang dan kripik buah.
Hal itu disampaikan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai bahwa Kota Wisata Batu memiliki potensi produk UMKM yang sangat luar biasa. Terlebih secara jumlah dan kualitas produk UMKM Kota Batu sudah sangat bersaing. “Sebagian produk telah mampu menembus pasar luar negeri atau ekspor. Untuk itu kami berharap contoh positif itu akan jadi pelecut memotivasi UMKM lain di Kota Batu untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas produknya,” ujar Aries kepada Malang Posco Media, kemarin.
Diketahui salah satu produk UMKM yang telah ekspor adalah wortel, kentang dan kripik buah hingga kripik tempe. Kripik tempe misalnya dipilih sebagai komoditas ekspor karena tempe menjadi superfood yang memiliki banyak manfaat dan protein tinggi. Selain itu tempe juga sudah memenuhi Standar Pangan Internasional.
“Meningkatnya kuantitas dan kualitas produk UMKM Kota Batu ini juga tidak lepas dari perkembangan dan kemajuan kota wisata ini. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu, jumlah UMKM mencapai 2.897 unit dengan 331 UMKM predikat naik kelas karena telah bekerjasama dengan perusahaan di Indonesia untuk kegiatan ekspor,” paparnya.
Bahkan berkat pertumbuhan pesat pelaku dan produk UMKM, Kota Batu telah mampu mendorong PDRB Kota Batu sebesar 86,7 persen dari total PDRB sebesar Rp 18,5 Triliun. Dan UMKM Kota Batu, di Tahun 2023 berkontribusi sebesar 18,6 persen dari total pertumbuhan UMKM Jawa Timur.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kota Batu, Eko Suhartono menambahkan bahwa Pemkot Batu terus berupaya membantu UMKM untuk terus memperluas jangkauan pasar dari produknya. Termasuk mengupayakan adopsi atau pemanfaatan teknologi informasi (TI) bagi pasar UMKM dan PKL.
Salah satu yang sudah dilakukan Diskoperindag Kota Batu, yaitu mengembangkan keberadaan PKL dan UMKM yang berada di kawasan Alun-alun Kota Batu. Diskoperindag membantu agar para pelaku usaha kecil tersebut bisa mengadopsi teknologi, sehingga mampu bertahan dan menjangkau pasar lebih luas.
Tidak hanya itu, Eko juga mengatakan, bahwa pengembangan kawasan Alun-alun adalah permasalahan daya saing, daya beli dan pemasaran. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan para penyedia toko online dan juga jasa transportasi atau ojek online.
“Kami telah melakukan kerja sama dengan Grab, Emtek dan Bukalapak. Semoga kerjasama membawa nilai manfaat bagi PKL dan UMKM sehingga bisa melakukan pemulihan ekonomi bagi pedagang,” ungkapnya.
Dengan memanfaatkan pemasaran digital, Diskoperindag ingin produk UMKM Kota Batu mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Oleh karena itu melalui program Kota Masa Depan, pelaku usaha kecil yang tergabung di dalamnya diharapkan tidak hanya dapat menjangkau jutaan konsumen melalui platform Grab dan Bukalapak. Tapi juga memperoleh peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital untuk menjaga keberlangsungan usaha mereka.
Berkat pertumbuhan dan persaingan UMKM tersebut, Kota Wisata Batu berhasil meraih dua penghargaan, yakni penghargaan Activity Terbaik dan City of Cham dalam ajang 10th KUKM Expo 2023 yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Minggu (13/8). (eri/udi)