Saturday, February 22, 2025

36 Aksi Bundir, Tiga Peristiwa Berdarah di Pakis Bikin Gempar

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Kaleidoskop Peristiwa dan Kasus di Kabupaten Malang 2024

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sepanjang tahun 2024, banyak peristiwa dan kasus yang memilukan dan menggemparkan terjadi di Kabupaten Malang. Polres Malang mencatat ada 36 aksi bunuh diri. Sementara kejadian menonjol tiga peristiwa berdarah yang menggemparkan di wilayah Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.

Aksi bunuh diri rata-rata disebabkan karena korban mengalami depresi kemudian memiliki mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Sementara lainnya dengan cara menabrakan tubuh ke rel kereta api.

-Advertisement- Pengumuman

Dosen Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Fuji Astutik M.psi, Psikolog mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi aksi bunuh diri cukup kompleks. “Bisa dari situasi, sosial, maupun psikologi. Misalnya dari situasi di lingkungan keluarga terlilit utang pinjol, perceraian, atau KDRT. Bahkan konflik di tengah pekerjaan,” kata Fuji kepada Malang Posco Media, Jumat (27/12) kemarin.

Yang sering terjadi yang melakukan aksi bunuh diri adalah orang yang mengidap traumatis dipicu oleh permasalahan tersebut. Karena kekuatan mentalnya tidak kuat menghadapi gejolak permasalahan, akhirnya memilih jalan pintas bunuh diri. Terlebih tidak ada dukungan dari lingkungan sekitar.

“Bahasanya itu sudah ‘Mentok.’ Dia menganggap sudah tidak ada lagi penyelesaian di dunia. Untuk mencegah bisa dengan memperhatikan faktor risiko yang dimiliki dengan mendengarkan ketika bercerita. Bagi orangnya untuk mencari dukungan maupun ke layanan profesional,” tambahnya.

Sementara itu, peristiwa berdarah di Kabupaten Malang tahun 2024 yang membuat gempar yakni, peristiwa perampokan disertai pembunuhan di Jalan Anggodo Desa Mangliawan Kecamatan Pakis, Jumat 12 Maret 2024.

Korbannya Agus, 69, warga sekitar. Dia tewas setelah lehernya ditusuk pelaku. Saking kuatnya tusukan itu, gagang pisau sampai terlepas dan jatuh ke lantai. Sedangkan saudara kandung, Esther Sri Purwaningsih, 70 tahun luka pada wajah.

Lalu kasus serupa terjadi di Dusun Bugis Desa Saptorenggo Kecamatan Pakis, Selasa 16 Juli 2024. Dalam peristiwa ini pemilik rumah bernama Sunik tewas oleh perempuan yang bertamu ke rumahnya. Tamu tersebut bernama Evi Wijayanti asal Surabaya. Ia mengaku membunuh korban karena jengkel ketika permintaannya meminjam uang Rp 1 juta tidak diindahkan.

“Mbak Sunik hanya fokus melihat ponselnya saat saya meminjam uang itu di dalam kamar,” ujar Evi saat rekonstruksi ulang, 23 Juli 2024.

Kemudian baru-baru ini kasus pembunuhan wanita asal Surabaya oleh kekasihnya di area persawahan Desa Jenggolo Kecamatan Kepanjen. Mayatnya ditemukan tanpa busana pada, Selasa 17 Desember 2024 lalu.

Sebelum dibunuh, korban melakukan hubungan badan terlebih dahulu.  Pelaku bernama Paring M. Nuari, 32 yang merupakan tetangga sekaligus teman sejak kecil korban, Adik Ayu Sebtiar, 27, tahun. Alamat mereka sama, Kelurahan Medokan Semampir Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya

“Modus operandi yang dilakukan oleh tersangka membunuh korban karena cemburu. Korban berkomunikasi dan berinteraksi dengan laki-laki lain,” kata Wakapolres Malang, Kompol Imam di Mapolres Malang, Jumat (20/12) pagi.

Dari kasus pembunuhan yang menonjol di tahun 2024 ini, Polres Malang berhasil mengungkap pelaku dan kini sedang menjalani proses hukum.(den/lim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img