MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Belum selesai dengan wabah ternak penyakit mulut dan kuku (PMK), peternak Kabupaten Malang harus mewaspadai wabah lumpy skin disease (LSD). Kendati belum ditemukan di wilayah Kabupaten Malang, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang masih melakukan berbagai antisipasi melalui vaksin dan pembatasan pasar hewan.
“Kabupaten Malang sementara ini masih aman. Yang kena itu baru Gresik, Blitar dan Sidoarjo. Di beberapa wilayah itu juga masih belum banyak. Malang masih belum ada,” ujar Kepala DPKH Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, saat dikonfirmasi, kemarin. Untuk diketahui, LSD merupakan penyakit kulit berbenjol pada hewan ternak.
Dia menerangkan, saat ini, pihaknya tengah menggencarkan vaksinasi LSD untuk hewan ternak di Kabupaten Malang, sembari masih berjalan vaksinasi PMK. Sebanyak 37.440 ekor sapi di Kabupaten Malang telah disuntik vaksin per Januari 2023 untuk mengantisipasi wabah ini. Data DPKH Kabupaten Malang, populasi sapi di Kabupaten Malang sebanyak 317 ribu ekor.
Terdiri dari 87 ribu ekor sapi perah, dan 230 ribu ekor sapi potong. “Sudah digelontorkan vaksin ini tiap hari. Baik itu vaksin PMK yang dosis dua termasuk LSD. Untuk vaksin LSD sudah berjalan kurang lebih dua bulan yang lalu,” ungkapnya. Di sisi lain, DPKH Kabupaten Malang juga melakukan berbagai antisipasi lainnya untuk pencegahan.
Yakni dengan memberlakukan pembatasan di sejumlah pasar hewan. “Tetap menutup sebagian pasar hewan. Tidak menutup total. Jadi maksudnya dibatasi,” imbuhnya. Eko menjelaskan wabah LSD sebenarnya muncul lebih dulu ketimbang wabah PMK. Namun, wabah PMK diakuinya lebih berbahaya dibanding wabah LSD.
Sebab, wabah PMK menyebabkan hewan ternak mati dalam beberapa hari. Mantan Camat Singosari ini menambahkan, gejala wabah LSD adalah bentol-bentol pada kulit hewan ternak. “Semua penyakit itu berbahaya. Kalau PMK, 2 atau 3 hari langsung mati. Kalau LSD, nunggu berbulan bulan bentol -bentolnya, kadang ada yang sembuh kok,” imbuhnya.
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto menyampaikan, kendati di Kabupaten Malang masih belum ada ternak yang terserang LSD, pihaknya masih harus tetap melakukan upaya pencegahan dan pengendalian. Apalagi, salah satu sentra ternak di Kabupaten Malang, yakni di Pujon juga bermitra dengan sentra ternak di Boyolali, Jawa Tengah. (tyo/mar)