MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Program Kepala OPD menjadi orang tua asuh untuk balita penderita stunting mulai disosialisasikan. Pekan ini ada 40 anak asuh stunting akan dikenalkan kepada Kepala OPD agar ada ikatan batin. Hal itu disampaikan oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai.
“Minggu ini saya bersama Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Batu melaksanakan tahapan perkenalan kepada anak asuh stunting kita. Dan saya menerima anak asuh berusia 1,5 tahun berdomisili di Desa Pesanggrahan,” ujar Aries kepada Malang Posco Media Selasa (4/4) kemarin.
Ia menjelaskan, perkenalan itu bertujuan membangun ikatan batin dan mengenali program apa yang harus diberikan orang tua asuhnya. Saat ini ada 40 anak asuh yang telah siap. “Nanti setiap minggu akan dilakukan evaluasi dan jika sudah berkembang baik akan ditambah 40 orang lagi dan seterusnya. Semoga banyak masyarakat yang turut dalam program ini untuk membantu anak-anak kita lebih sehat dan kuat,” bebernya.
Ditambahkan oleh Kepala Dinkes Kota Batu, drg Kartika Trisulandari mengatakan bahwa pihaknya mencatat jumlah anak stunting di Kota Batu mencapai 1.545 anak atau 13,2 persen. Pekan ini untuk menekan angka stunting ada 40 balita stunting akan dikenalkan dengan orang tua asuh.
“Nantinya tugas OPD mengedukasi orang tua dari anak asuhnya. Edukasi yang dilakukan seperti pentingnya pemberian gizi, pola asuh, perilaku hidup bersih dan sehat dan mengajak pemeriksaan ke Posyandu,” tuturnya.
Pihaknya berharap dengan adanya edukasi oleh ASN sebagai orang tua asuh mampu membuat keluarga memahami pencegahan dan penanganan stunting. Apalagi pendekatan dilakukan dengan intensif oleh ASN. “Selain edukasi, untuk anak-anak yang sedang mengalami stunting diberikan gizi tambahan seperti susu dan biskuit setiap tiga bulan sekali. Pemkot Batu juga akan mewajibkan setiap ASN minimal memiliki dua anak asuh usia baduta yang rentan dan mengalami stunting,” pungkasnya. (eri/udi)