Kasus di Kota Malang, Kencangkan Investigasi Kontak, Di Kota Batu Terus Meningkat
MALANG POSCO MEDIA- Penyakit TBC banyak ditemukan di Kota Malang. Meski tak sebanyak Kabupaten Malang yang mencapai 28 ribu orang, namun jumlah penderita TBC di Kota Malang mencapai ribuan orang.
Hal itu diungkapkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang Meifta Eti Winindar, S.ST, MM.
“Total penderitaan TB sebanyak 2.473, TB anak sebanyak 409. Yang sudah diobati untuk semua kasus TB semua kelompok usia mencapai 90,7 persen dan untuk anak 95,3 persen. Data tersebut dari Januari sampai Oktober 2023,” ungkap Meifta kepada Malang Posco Media, Selasa (5/12) kemarin.
Meifta membeber untuk penanganan kasus TBC di Kota Malang pihaknya memiliki program yang sudah tersusun dan terencana dengan baik. Yakni untuk menemukan kasus, berbasis layanan kesehatan dan masyarakat serta populasi berisiko.
“Kegiatan yang dilakukan seperti kerjasama melalui investigasi kontak dan penyuluhan, pembentukan RW bebas TB, skrinning TBC melalui kegiatan ‘active case finding’ (mencari kasus aktif) di populasi berisiko, seperti ponpes dan lapas,” sebut Meifta.
Lalu dalam program penanganan TBC juga ada penguatan penegakan dan pengobatan sesuai standar. Kegiatan ini meliputi peningkatan kapasitas petugas yang ada di layanan kesehatan. Misalnya seperti di rumah sakit, klinik, dokter praktik mandiri hingga puskesmas. Ini juga bekerjasama Kopi TB (Koalisi Organisasi Profesi Peduli TB)
“Lalu ada pemantauan pengobatan sampai sembuh meliputi pendampingan pasien oleh organisasi mantan pasien, penguatan kader kesehatan sebagai motivator dan pengawas menelan minum obat. Upaya secara umum tersebut mengikuti slogan penanganan TB nasional yaitu TOSS TB ( Temukan, obati, sampai sembuh TBC),” jelas Meifta.
“Kemudian advokasi untuk pembuatan Rencana Aksi Daerah (RAD) Kota Malang tentang Pencegahan dan pengendalian AIDS, TB, Malaria serta sinergis program dengan kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit tidak menular terutama Diabetes Melitus serta pencegahan pengendalian HIV AIDS,” sambungnya.
Sementara itu angka kasus TBC di Kota Batu mengalami kenaikan. Kondisi ini disampaikan Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati Susan.
“Untuk jumlah terduga pasien TBC ditemukan per November 2023 yang ditemukan 3.126 orang. Jumlah itu naik dari tahun sebelumya dengan jumlah terduga ditemukan 2.742 orang,” jelas Susan kepada Malang Posco Media.
Dari jumlah terduga jumlah pasien tersebut, di tahun ini Dinkes menemukan 403 yang dinyatakan TBC dengan jumlah pasien ditemukan dan diobati 286 orang. Sedangkan tahun 2022 jumlah pasien ditemukan 406 orang dengan jumlah pasien ditemukan dan diobati 303 orang.
“Penyebab tingginya TB Mycobacterium Tuberculosa karena menyebar melalui droplet yang terinfeksi di udara. Sehingga semua berisiko,” bebernya.
Sementara untuk penanggulangan TB, ada beberapa strategi di Kota Batu. Antara lain dengan penguatan layanan TB sesuai standar. Seluruh puskesmas dan rumah sakit mampu melayani pasien TB, serta didukung jejaring klinik, DPM, PPM dan BPM. Termasuk pemenuhan logistik pemeriksaan dan pengobatan.
“Kemudian terus meningkatkan investigasi kontak dengan satu kasus TB minimal delapan kontak diperiksa. Selanjutnya intensifikasi terapi pencegahan tuberkulosis bagi kontak erat pasien TB agar tidak sampai menjadi sakit TB,” terangnya.
Selain itu juga dilakukan pemetaan kantong-kantong TB dan melakukan skrining bersama pihak desa dan kader. Serta kukungan KOPI TB dalam pelaksanaan layanan. (ian/eri/van)