Kabupaten Malang Terpilih Sebagai Proyek Pertama Program Bersih Indonesia
MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Kondisi darurat sampah di Indonesia termasuk di Malang Raya menjadi perhatian dunia. Pengolahan sampah, terutama sampah plastik menjadi pekerjaan rumah bersama. Untuk mendukung itu, dua titik di Kabupaten Malang rencananya akan dibangun industri pengolahan sampah besar.
Alliance to End Plastic Waste bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko-Marves) RI dan Pemerintah Kabupaten Malang meluncurkan program Bersih Indonesia, bertujuan untuk mengeliminasi sampah plastik, Rabu (18/5).
Diresmikan bersama di Pendopo Kabupaten Malang di Kepanjen, President and CEO Alliance to End Plastic Waste, Jacob Duer berujar bahwa program Bersih Indonesia fase awal akan dimulai di Kabupaten Malang. Program ini menekankan pada pengembangan sistem pengelolaan sampah terpadu. Sistem ini akan melayani pengelolaan sampah dari 2,65 juta masyarakat di Kabupaten Malang.
Menurut Jacob, biaya program Bersih Indonesia di Kabupaten Malang mencapai 29 juta dollar AS atau sekitar Rp 426 Miliar. Semua biaya akan didanai sepenuhnya oleh Alliance to End Plastic Waste.
“Saat beroperasi penuh sistem ini bertujuan menghasilkan lebih dari 50 ribu ton sampah plastik setiap tahun dengan tingkat daur ulang hingga 70 persen,” jelasnya.
Sistem ini, kata Jacob, diharapkan dapat menciptakan lebih dari 3.000 lapangan pekerjaan. Selain itu diharapkan mampu memunculkan kolaborasi masyarakat dan dari dunia pendidikan tinggi. Melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, pihaknya menargetkan bisa memberikan akses warga kabupaten Malang untuk bersama-sama mengelola sampah secara produktif menjadi lebih bernilai.
Untuk diketahui, The Alliance End Plastic Waste (The Alliance) adalah organisasi nirlaba global dengan misi untuk mengakhiri sampah plastik di lingkungan. Fokus utamanya adalah mengimplementasikan proyek dan berinvestasi dalam solusi meningkatkan sistem pengelolaan sampah. Pada Desember 2021, the Alliance telah melaksanakan lebih dari 35 proyek di 29 negara di seluruh dunia.
Bupati Malang M Sanusi bersyukur daerahnya terpilih sebagai proyek pertama dimulainya program Bersih Indonesia. Dia menuturkan program ini menandai hal strategis dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif.
Dengan adanya program Bersih Indonesia, Sanusi menargetkan pelaksanaan pengelolaan sampah di Kabupaten Malang bisa lebih komprehensif. Termasuk pada pengadaan infrastruktur pemilahan sampah rumah tangga, baik untuk masyarakat di Kabupaten Malang maupun wilayah di sekitarnya.
“Dan di dalamnya juga mencakup sistem untuk memaksimalkan bahan untuk didaur ulang serta meminimalisir penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir,” kata Sanusi.
Sanusi menilai, sampah plastik agak sulit untuk dihilangkan. Sebab itu, perlu dicarikan solusi daur ulang agar bermanfaat dan Kabupaten Malang bersih dari sampah plastik. Ia mengungkapkan, proyek Industri pengolahan sampah yang bakal dibangun ditempatkan di dua titik. Yakni Talangagung Kepanjen dan Paras Poncokusumo. Didukung pula, sambungnya, dengan perancangan peraturan daerah yang dibutuhkan.
“Rencananya masing dua hentar kita siapkan untuk pabrik pengolahan. Dukungan lain tentu dengan regulasi. Perda untuk kebersihan, di mana masyarakat diwajibkan memilah sampah tiga jenis, di rumah-rumah, dan dilarang membuang sampah sembarangan,” terangnya. Pembangunan itu akan dimulai perkiraan di paruh kedua 2022 dan diharapkan selesai pada 2024 mendatang.
Pengolahan sampah di Kabupaten Malang sebelumnya masih menggunakan sistem terbuka atau pendamping. Menurut Sanusi, hal ini sering kali menimbulkan permasalahan dari aspek lingkungan. Penyebab utamanya, yakni kondisi sampah yang hanya ditimbun tanpa ada perlakuan khusus sehingga menimbulkan bau yang menyengat dan memunculkan kesan lingkungannya kumuh.
“Sehingga TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang dulunya ditolak masyarakat, setelah kita melakukan perubahan ke TPA wisata Edukasi Talangagung, kini justru memberikan sumbangsih signifikan kepada pemulung serta wilayah yang ditempati. Bahkan kini berebut untuk dibuatkan TPA sampah edukasi dan wisata seperti di Talangagung,” jelasnya. (tyo/ggs)