spot_img
Monday, January 13, 2025
spot_img

44 Dari 1.063 CJH Kota Malang  Lansia

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Kota Malang telah mendapatkan pagu awal haji sebanyak 1.063 calon jemaah haji (CJH) untuk berangkat pada tahun ini. Dari ribuan CJH itu, 44 jemaah di antaranya merupakan jemaah berusia lanjut (lansia). Hal itu disampaikan Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kemenag Kota Malang Ahmad Subhan, Minggu (12/1) kemarin.

“Untuk tahun ini, ada sebanyak 44 jemaah (lansia). Itu usianya yang lansia termuda 85 tahun dan lansia tertua berusia 97 tahun. Kalau tahun kemarin, masih ada 100 tahun yang tertua, tapi itu di tingkat Jatim yaitu usia 109 tahun,” ungkap Subhan.

Jumlah CJH yang berusia lansia di Kota Malang dan belum berangkat haji, dikatakan Subhan tergolong masih banyak. Meski belum mengetahui persisnya, namun diperkirakan jumlahnya hampir sama dengan kondisi secara nasional.

Sebagai gambaran, untuk secara nasional, kini masih ada sekitar 11 persen CJH berusia lansia dari jumlah total CJH yang mengantre berangkat haji. Dari total antrean sekitar 5 juta CJH, 660 ribu di antaranya merupakan CJH lansia. Mereka pun sebenarnya masuk dalam kategori prioritas berangkat lebih dahulu.

“Yang diprioritaskan usia 80 sampai 100 tahun.  Kemungkinan Arab Saudi pun nanti juga bakal membatasi lansia sampai usia 90 tahun,” tambahnya.

Mengingat usia yang begitu tua, pemerintah telah mengambil sejumlah kebijakan agar CJH lansia ini bisa berangkat haji dan kembali ke Tanah Suci dengan sehat. Selain diberlakukannya skrining kesehatan melalui SISKOHAT Kesehatan, di Tanah Suci misalnya, sejak tahun kemarin sudah diberlakukan kebijakan Murur untuk ibadah di Mina dan lempar jumroh.

Kebijakan Murur atau pengaturan lalu lintas jemaah ini meliputi pengaturan jadwal lontar jumrah, pengendalian arus pergerakan yang menuju dan keluar dari Jamarat, hingga zona pembagian kamp atau tenda di Mina. 

“Kemarin kan sudah ada kebijakan Murur, jadi lansia itu jalan saja langsung, tidak menginap di situ karena rentan. Jadi ada kebijakan langsung diangkut, jadi mengurangi risiko kesehatan menurun,” sebutnya.

Selain kebijakan itu, sama seperti tahun lalu, diperkirakan pada tahun ini juga diperbolehkan adanya pendamping dari keluarga namun dengan syarat harus sudah mempunyai porsi haji. Selain itu, berkaca pelaksanaan tahun kemarin, tahun ini diperkirakan pendamping juga memenuhi kriteria yang ditentukan.

“Pendamping itu ditentukan anak atau menantu yang mendampingi. Jangan sampai lansia didampingi istrinya, nanti sama sama tua. Jadi itu untuk mengurangi risiko, karena yang tahu persis kan anaknya atau keluarganya,” lanjut Subhan.

Dengan beberapa upaya tersebut, Subhan menyebut kondisi jemaah usai melaksanakan haji dalam keadaan sehat. Bahkan, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tingkat kematian juga mengalami penurunan. 

“Tahun kemarin lancar karena ada Murur itu. Tahun 2023, itu tidak ada pendampingan, jumlah yang meninggal 800-an. Alhamdulillah ini menurun, kemarin tingkat kematiannya 300-an seluruh Indonesia. Kota Malang sendiri  satu atau dua, dari sebelumnya ada 10 yang meninggal,” beber dia.

Terlepas dari itu, Subhan mengaku pihaknya kini juga tengah mengedukasikan kepada masyarakat agar mendaftar haji lebih dini. Tidak perlu menunda agar bisa berangkat haji tidak berusia lanjut. Hal ini disebabkan juga karena makin panjangnya masa tunggu atau antrean untuk berangkat haji.

“Di Kota Malang, saat ini antre sekitar 35 tahun baru bisa berangkat. Walaupun lansia, walaupun prioritas, itu pun sama masih menunggu bertahun-tahun juga,” tutur Subhan.

Sebelumnya, CJH lansia ini menjadi sorotan usai adanya wacana dari Pemerintah Arab Saudi yang disampaikan oleh Kemenag RI bahwa pelaksanaan haji bakal dilakukan pembatasan.

Beberapa waktu lalu Dirjen  Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief menyebut, pemerintah Arab Saudi mempunyai wacana tidak mengizinkan jemaah lansia di atas 90 tahun untuk berangkat menunaikan ibadah haji.

Menanggapi adanya wacana tersebut, Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang kemudian meminta agar Menteri Agama Nasaruddin Umar segera melobi pemerintah Arab Saudi supaya tidak melanjutkan rencananya membatasi peserta haji sampai usia maksimal 90 tahun. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img