.
Saturday, December 14, 2024

55 Guru Ikuti Program Guru Penggerak Angkatan 6

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Sebanyak 55 guru tingkat SD, SMP, SMA/K lolos dalam seleksi program Guru Penggerak angkatan 6 yang digelar oleh Kemendikbud tahun 2022. Diketahui program guru penggerak untuk wilayah Jawa Timur hanya menyasar delapan daerah. Diantaranya Kabupaten Gresik, Kabupaten Sampang, Kota Surabaya, Kota Madiun, Kota Mojokerto, Kota Blitar, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kota Batu.

Disampaikan oleh Dra. Ida Maisyaroh M.Pd selaku Koordinator Pengajar Praktek (PP) Guru Penggerak Kota Batu ini menyampaikan bahwa 55 Calon Guru Penggerak (CGP) merupakan guru yang lolos dalam seleksi. Dengan seleksi meliputi registrasi, membuat esai dan tes bakat skolastik.

“Jadi program Guru Penggerak ini merupakan program yang ditujukan untuk mendukung program sekolah penggerak dan juga kurikulum merdeka. Tahun ini Kota Batu ikut ambil bagian dan ada 55 guru dari tingkat SD, SMP dan SMA/K yang lolos tahap selanjutnya,” ujar Ida kepada Malang Posco Media, Kamis (25/8) kemarin.

Setelah lolos seleksi, nantinya 55 CGP akan mengikuti diklat selama enam bulan. Selama itu para CGP akan mengikuti tiga kegiatan. Meliputi kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Untuk pelatihan atau pembelajaran daring fokus pada pengenalan materi dan konsep Guru Penggerak.

“Setelah mendapat pelatihan. Tahap selanjutnya CGP mulai mengerjakan lokakarya yang isinya merefleksikan pengalaman selama mengajar. Kemudian dilakukan pendampingan dari hasil lokakarya untuk dilakukan evaluasi,” beber Kepala SMPN 2 Kota Batu ini.

Dalam setiap pendampingan dilakukan oleh PP yang turun langsung ke sekolah masing-masing CGP untuk memberikan pendampingan melaksanakan aksi nyata terkait materi yang dipelajari. Untuk Kota Batu sendiri ada delapan PP. Lulus tidaknya CGP tergantung keaktifan kehadiran dan hasil lokakarya yang dilaporkan di akhir.

“Program Guru Penggerak ini selain program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Juga mengajarkan guru tentang manajemen sekolah, karena program ini juga untuk menyiapkan guru menjadi kepala sekolah,” papar mantan Kepala SMPN Satap Pesanggrahan ini. (eri)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img