spot_img
Thursday, June 26, 2025
spot_img

673 Kasus DBD di Kabupaten Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Di Kota Batu Menurun Signifikan

MALANG POSCO MEDIA– Hati-hati! Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Malang sepanjang tahun 2025 tinggi. Sejak Januari hingga Mei ini tercatat  673 kasus.

Data tersebut disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang  drg Ivan Drie. Dia mengatakan, bahwa jumlah tersebut kemungkinan bertambah. Dari jumlah tersebut, belum dipastikan apakah ada pasien meninggal karena DBD.

“Sampai degan tanggal 10 Mei 2025 jumlah kasus DBD di Kabupaten Malang sebanyak 673 kasus dan masih ada kemungkinan bertambah. Kami masih melakukan pendataan untuk kasus yang meninggal, namun kami berharap tidak ada,’’ katanya melalui  pesan WhatsApp (WA).

Ivan Drie tidak merinci, dari jumlah tersebut wilayah mana yang terbanyak. Tapi yang jelas, dari 33 kecamatan di seluruh Kabupaten Malang merupakan wilayah rawan DBD. Dengan alasan adalah, semua wilayah di Kabupaten Malang berpotensi menjadi tempat perindukan nyamuk penular DBD. Yaitu Aedes Aegypti.

“Terlebih saat musim hujan ini, air menggenang di mana-mana sampah di sekitar rumah (sampah plastik, botol, kaleng, ban), pelepah tumbuhan yang dapat menampung air, talang yang tersumbat dan tergenang air, tempayan, bak kamar mandi di rumah, musala, tempat-tempat umum yang tidak ditutup rapat dapat menjadi sarang jentik nyamuk DBD,’’ katanya. 

Ivan Drie tidak menjelaskan apakah jumlah kasus DBD saat ini naik atau turun dibandingkan tahun sebelumnya. Tapi yang jelas Dinas Kesehatan Kabupaten Malang malang berupaya melakukan pencegahan meningkatnya kasus DBD. Yakni pertama dengan memberikan edukasi dan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat tentang kewaspadaan penyakit DBD yang masih menjadi ancaman di masyarakat terlebih di musim penghujan. Mengingat banyak perindukan nyamuk yang harus diberantas dengan PSN 3 M Plus.

“Jika ada keluarga yang sakit dengan gejala panas tinggi mendadak agar berobat ke fasyankes,’’ katanya.

Selain itu langkah antisipasi agar DBD tidak meningkat adalah meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan dengan penyiapan sarana prasarana dan kemampuan petugas dalam tatalaksana penyakit DBD baik di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjut.

“Kami juga menekankan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesehatan untuk melaporkan saat ada kasus DBD, maksimal tiga jam setelah diagnosa. Dari laporan itu akan ada tindak lanjut yang kami lakukan,’’ urainya.

Bukan itu  saja, Ivan Drie juga mengatakan Dinas Kesehatan melaksanakan pemantauan angka bebas jentik rutin secara berkala dilakukan setiap bulan oleh puskesmas. Sekaligus     meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam penanggulangan DBD sesuai dengan tugas dan perannya masing-masing.

“Karena kasus DBD ini menjadi tanggung jawab semuanya, kami pun berpesan sekaligus mengajak masyarakat untuk melakukan pemantauan, pemeriksaan dan pemberantasan jentik. Kami juga mengaktifkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. Ini  akan sangat membantu dalam upaya kita bersama memberantas nyamuk dan mencegah penularan DBD terjadi,’’  katanya.

Sementara itu di kasus  DBD  di Kota Batu turun drastis dengan tahun lalu per bulan April. Tahun 2024 lalu total kasus DBD Januari – April sebanyak 189 kasus, sekarang Januari sampai April 2025 tercatat 66 kasus.

Hal itu ditegaskan oleh Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu, dr Susana Indahwati.

“Jumlah penurunan kasus DBD turun signifikan dari tahun lalu. Ini artinya masyarakat telah sadar dalam menjaga kebersihan sehingga tidak sampai ada air yang tergenang,” ujar Susan kepada Malang Posco Media.

Selain masyarakat, berbagai upaya yang dilakukan oleh Dinkes Kota Batu untuk penanganan kasus DBD mampu ditekan hampir 70 persen. Upaya yang Dinkes Kota Batu memaksimalkan untuk sosialisasi dan mengimbau masyarakat agar menerapkan PSN 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang).

“Namun, kewaspadaan dan antisipasi terhadap DBD harus terus dilakukan. PSN 3M Plus dilakukan minimal satu kali dalam seminggu. Pasalnya dengan PSN maka perkembangbiakan nyamuk yang menularkan virus DBD dapat dikendalikan.

PSN adalah cara paling efektif, aman dan murah untuk mengatasi DBD,” tegasnya. Tidak hanya itu pihaknya juga meminta masyarakat dengan kegiatan pencegahan DBD seperti menaburkan bubuk larvasida atau abate, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. (ira/eri/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img