Monday, October 20, 2025
spot_img

78,3 Persen Masyarakat Puas Kinerja Presiden Prabowo

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Hasil Survei Poltracking Indonesia

MALANG POSCO MEDIA – Hasil survei terbaru Poltracking Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto tergolong tinggi. Sebanyak 78,3 persen responden menyatakan puas atas kinerja Presiden dalam kurun waktu satu tahun terakhir.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda Rasyid menjelaskan, angka tersebut merupakan gabungan dari 9,7 persen responden yang sangat puas dan 68,6 persen yang cukup puas terhadap kinerja Presiden.

-Advertisement- HUT

“Tingkat kepuasan kepada Prabowo sebagai presiden adalah 78,3 persen. Angka yang relatif terbilang tinggi karena di atas 70 persen. Psikologis tinggi itu biasanya kita mengelompokkan di atas 70 persen, bahkan ini mendekati angka 80 persen,” kata Hanta dalam rilis survei secara daring dari Jakarta, Minggu (19/10) kemarin.


HUT

Ia menambahkan, mayoritas publik atau sekitar 22,9 persen responden merasa puas karena menilai figur Prabowo sebagai pemimpin tegas, berani, dan bertanggung jawab.

Alasan lain yang turut memperkuat tingkat kepuasan publik antara lain bantuan sosial yang bermanfaat (13,4 persen), sikap dekat dengan rakyat kecil (11,4 persen), penegakan hukum yang lebih baik (9,2 persen), serta pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar 8,5 persen.

“Ini lima alasan tertinggi mengapa kinerja Prabowo sebagai presiden diapresiasi atau dipersepsikan positif oleh publik,” tutur Hanta.

Sementara itu, 19,2 persen responden menyatakan tidak puas terhadap kinerja Presiden Prabowo, terdiri dari 17,5 persen kurang puas dan 1,7 persen sangat tidak puas.

Poltracking juga mengukur tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya, 78,1 persen responden mengaku puas, sementara 19,3 persen tidak puas.

Sebaran responden yang merasa puas terdiri atas 9,8 persen sangat puas dan 68,3 persen cukup puas. Sedangkan yang tidak puas, terdiri atas 17,3 persen kurang puas dan 2 persen sangat tidak puas.

“Lima alasan ini yang kami rekam penting masukan buat pemerintahan Prabowo–Gibran,” ujar Hanta.

Responden merasa puas terhadap pemerintahan Prabowo–Gibran karena kepemimpinan yang tegas dan berwibawa (18,8 persen), bantuan pemerintah yang tepat sasaran (12,3 persen), program MBG (10,4 persen), pemberantasan korupsi (8,1 persen), dan kinerja yang terbukti (6,2 persen).

Sebaliknya, responden yang tidak puas menyebut sejumlah alasan seperti ekonomi belum stabil (26,7 persen), bantuan tidak tepat sasaran (15,7 persen), kasus korupsi (8,9 persen), harga kebutuhan pokok mahal (7 persen), dan lapangan kerja masih terbatas (6,3 persen).

Hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo–Gibran tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.

“Relatif hampir merata di semua kewilayahan yang kita lakukan tabulasi silang, mengapresiasi positif atau puas terhadap kinerja pemerintah,” jelas Hanta.

Responden dengan tingkat kepuasan tertinggi berasal dari Jawa Timur (85,4 persen), disusul Kalimantan (83,9 persen), dan Sumatera (83,2 persen). Wilayah lain juga mencatat angka kepuasan tinggi, seperti Jawa Barat (78,7 persen), Jakarta–Banten (77,1 persen), Sulawesi (72,4 persen), Jawa Tengah–DIY (70,7 persen), Bali–Nusa Tenggara (67,2 persen), serta Maluku–Papua (63,1 persen).

Jika ditinjau dari bidang kebijakan, kepuasan publik tertinggi terdapat pada sektor pendidikan (79 persen), disusul kesehatan (76,6 persen), pertahanan dan keamanan (75,5 persen), serta sosial budaya (74,9 persen).

Namun, beberapa bidang masih menjadi catatan, seperti hukum dan pemberantasan korupsi (68,2 persen), politik dan stabilitas nasional (65,7 persen), serta ekonomi (57,4 persen).

“Dari semua bidang, itu bidang ekonomi yang selalu paling rendah, yaitu 57,4 persen tingkat kepuasan di bidang ekonomi. Ini mungkin menjadi saran masukan pada pemerintahan sekarang yang menjadi penilaian publik,” terang Hanta.

Survei Poltracking Indonesia dilakukan terhadap 1.220 responden yang merupakan warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, dan memiliki hak pilih.

Pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 3–10 Oktober 2025, menggunakan metode multistage random sampling. Survei ini memiliki margin of error ±2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (ntr/aim)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img