MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pemerintah Kota Batu memiliki delapan program prioritas yang harus dikerjakan dalam Proyek Strategis Daerah (PSD) tahun 2023. Delapan program yang telah diusulkan dan disetujui oleh Timgar dan Banggar tersebut merupakan program yang tidak bisa direalisasikan dalam RPJMD Kota Batu 2017-2022.
Wali Kota Batu, Dra. Dewanti Rumpoko M.Si mengatakan di akhir masa jabatannya yang akan berakhir pada 27 Desember 2022 ada beberapa program prioritas masuk dalam RPJMD Kota Batu 2017-2022 yang belum bisa direalisasikan. Pihaknya mencatat ada delapan program yang bakal dilanjutkan dan diemban oleh Pj Wali Kota Batu.
“Meski ada program yang belum tereksekusi. Masyarakat tak perlu khawatir. Pasalnya Pemerintah Pusat sudah punya pemikiran jauh ke depan. Apabila kepala daerah yang masa jabatannya selesai sebelum tahun 2024, maka program prioritas yang belum terealisasi akan dilanjutkan oleh seorang Pj hingga tahun 2024,” ujar Dewanti kepada Malang Posco Media.
Melalui Pj tersebut, lanjut Dewanti, program-program yang belum dieksekusi akan disambung dalam PSD 2023-2026 yang telah disusun oleh Pemkot Batu. Sehingga selama menjabat, Pj Walikota tidak boleh menjalankan program diluar program yang sudah ditentukan dalam PSD.
Program prioritas yang belum tereksekusi selama dipimpin oleh Dewanti-Punjul diantaranya adalah Pembangunan Cold Storage. Dia mengaku, untuk merealisasikan program tersebut dalam waktu yang singkat sangatlah sulit.
Apalagi kapasitas Cold Storage yang akan dibangun Pemkot Batu sangat besar sekitar 200 ton. Dengan kapasitas sebesar itu, Dewanti mengungkapkan jika susunan itemnya sangat banyak dan luar biasa rumit. Sehingga tidak mungkin dilaksanakan dengan waktu singkat.
“Karena itu pembangunan Cold Storage akan masuk dalam PSD 2023 atau dilanjutkan oleh PJ. Program ini perlu dilanjutkan agar mampu menekan kerugian petani ketika panen raya tiba dan harganya anjlok,” tegasnya.
Kemudian mega proyek kereta gantung. Meski pembangunan kereta gantung murni dilakukan oleh swasta. Namun Pemkot Batu tetap memiliki beban moral. Sebab proyek tersebut bukan hanya masuk RPJMD Kota Batu saja, tetapi juga masuk dalam proyek strategis nasional.
“Kereta gantung merupakan satu-satunya proyek pengembangan wisata baru di dalam kota. Karena itu saya berharap kedepan bisa dilanjutkan. Jika bisa terealisasi ini akan jadi sebuah wahana wisata yang bisa diadopsi oleh kota lain,” imbuhnya.
Dewanti menyampaikan belum terealisasinya proyek Nasional itu menurutnya karena terkendala regulasi. Diungkapnya bahwa belum adanya regulasi tentang transportasi kereta gantung di sebuah daerah. Meskipun pihaknya sempat dibantu oleh tim dari Kemenkomarvest untuk mengkomunikasikan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) .
Ditambahkan oleh Wakil Wali Kota Batu, Ir. Punjul Santoso M.M bahwa untuk delapan Proyek Strategis Daerah (PSD) tahun 2023. Tujuh PSD tersebut telah dianggarkan sekitar Rp 35,8 miliar di empat OPD.
Diantaranya DPUPR dengan pembangunan jalan tembus Metro-Sidomulyo Rp 5,8 miliar, pembangunan pedestrian di Jalan Panglima Sudirman Rp 3,4 miliar. DPKP dengan program Art Center Rp 12 miliar, pembangunan tahap II SMPN 7 Rp 7 miliar dan DED Balai Latihan Kerja (BLK) Rp 400 juta.
“Kemudian Pembangunan Depo Arsip, Perencanaan Kawasan Sport Center Stadion Brantas dan Perencanaan Kawasan Alun-Alun. Terakhir dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) untuk belanja modal alat processing Cold Storage Rp 6,5 miliar,” pungkasnya. (eri)