MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Pasar relokasi Kota Batu yang berada di Jalan Sultan Agung terbakar Rabu (11/1) sekitar pukul 19.00 WIB. Kebakaran menghanguskan sembilan bedak yang menjual elektronik, bahan pertanian dan juga barang pecah belah. Akibat kejadian tersebut kerugian ditafsir diatas Rp 250 juta mengacu data BPBD Kota Batu.
Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Batu, Supriyanto menyampaikan bahwa kebakaran diduga karena korsleting listrik dari alat pemanas air atau heater listrik. Pasalnya saat memanaskan air kondisi listrik tengah padam.

“Informasi sementara ada salah satu pedagang tengah masak air dan kemungkinan lupa mematikan. Sehingga dugaan sementara terjadi kelebihan beban listrik yang mengakibatkan korsleting listrik dan membuat sembilan atau lebih bedak terbakar,” ujar Supriyanto kepada Malang Posco Media.
Dari informasi yang dihimpun dari pedagang, pasar relokasi terjadi pemadaman listrik sejak pagi hingga pukul 16.00 WIB. Sedangkan untuk aktifitas pedagang sendiri telah berakhir pada pukul 16.00 WIB.
Dalam penangananya petugas DPKP Kota Batu mampu memadamkan api sekitar 30 menit saat kebakaran. Dari estimasi kebakaran terjadi sekitar pukul 19.00 WIB dan berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.30 WIB.
“Guna untuk mencari penyebab kebakaran saat ini kami melarang pedagang untuk masuk ke lokasi terlebih dahulu. Hingga pihak kepolisian melakukan olah TKP pada Kamis (12/1) mengingat kondisi sudah larut malam,” bebernya.
Sementara itu, Plh Wali Kota Batu, Zadim Effisiensi yang turun langsung ke lokasi mengatakan bahwa Pemkot Batu akan menindak lanjuti dengan memindahkan pedagang terdampak kebakaran ke bedak yang kosong. Karena masih ada beberapa bedak kosong di pasar relokasi yang bisa digunakan.
“Sementara ini petugas kepolisian masih melakukan penyelidikan di lokasi. Kepolisian meminta waktu hingga besok (hari ini.red) untuk olah TKP. Sehingga area terbakar akan disterilkan terlebih dahulu. Sedangkan pedagang lainnya akan tetap berjualan seperti biasanya,” jelas Zadim.
“Sedangkan untuk pedagang yang kiosnya terbakar akan dipindah ke kios yang kosong. Kemungkinan untuk kios yang terbakar tidak dibangun kembali karena sekitar 3 bulan lagi pedagang sudah kembali menempati pasar besar yang telah selesai dikerjakan,” imbuhnya.
Untuk barang dagangan pedagang yang menjadi korban, pihaknya akan menginventarisir apakah pedagang memiliki asuransi atau tidak. Kemungkinan Pemkot Batu akan akan memberikan bantuan.
“Kami juga mengapreasiasi petugas DPKP yang cepat memadamkan api tidak sampai 30 menit. Apalagi sebelum DPKP datang Satpam pasar relokasi memanfaatkan apar untuk memadamkan api atau sebagai antisipasi awal,” ungkapnya.

Ditambahkan oleh Kepala UPT Pasar Batu Agus Suyadi data sementara terdapat sembilan pedagang yang bedaknya terkapar. Namun untuk total bedak yang terbakar masih belum diketahui, karena satu pedagang bisa punya lebih dari satu bedak.
“Ada sembilan pedagang yang jadi korban kebakaran. Kami besok akan panggil pedagang yang bedak terbakar untuk mengetahui barang apa saja yang terbakar, berapa bedak. Sehingga bisa mengetahui total kerugian,” terangnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Yussi Purwanto menyampaikan bahwa saat ini hingga besok (hari ini.red) pihaknya masih melakukan oleh TKP. Tujuannya untuk mengetahui secara pasti penyebab kebakaran.
“Saat ini kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab kebakaran karena masih okeh TKP. Dugaan sementara kebakaran dikarenakan korsleting listrik karena kelebihan beban listrik dari salah satu bedak milik pedagang,” terangnya.
Dari informasi yang dihimpun Malang Posco Media saat kejadian kebakaran terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Diduga kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Hal itu disampikan oleh salah satu pedagang bernama Baret.
“Kebakaran diduga karena korsleting listrik. Ini karena sejak tadi pagi listrik di pasar relokasi padam. Jadi kemungkinan saat listrik menyala sekitar pukul 16.00 WIB pedagang sudah pulang dan terjadi korsleting listrik,” ujar Baret.
Diketahui data sementara untuk kios mengalami rusak berat merupakan milik Ibu Siti (2 Kios), Bapak Yanto (2 Kios), David (1 Kios), Bapak Saun (1 Kios). (eri)