.
Friday, November 22, 2024

TIGA KOMPETENSI PENGUSAHA

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) melaporkan bahwa pada tahun 2018, jumlah UMKM di Indonesia adalah sekitar 64.194.057, dengan daya serap tenaga kerja sebanyak 116.978.631 orang. Menariknya, setelah terjadi prahara pandemi Covid 19 ini UMKM yang menjadi salah satu back bone perekonomian bangsa ini juga turut terdampak cukup signifikan.

         Menurut data Kemenkop UKM ada 56 persen UMKM mengaku mengalami penurunan pada hasil omzet penjualan akibat pandemi Covid-19, 22 persen lainnya mengalami kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan/kredit, 15 persen mengalami permasalahan dalam distribusi barang, dan 4 persen sisanya melaporkan kesulitan mendapatkan bahan baku mentah.

         Hampir semua orang tidak menduga bahwa akan ada wabah Covid 19 yang begitu mematikan bagi semua sektor, saya masih teringat awal tahun 2020 dimana semua teman-teman UMKM dan pegiat bisnis dengan optimisnya melakukan rapat tahunan untuk merencanakan strategi-strategi pertumbuhan di tahun 2020 dan tiba-tiba di bulan Maret 2020 semua kran perekonomian dengan seketika mati akibat pandemi Covid 19 ini.

         Dunia wirausaha memang penuh dengan dinamika, apa yang akan terjadi di keesokan hari seolah unpredictable, meskipun perencanaan matang telah dibuat sebelumnya. Oleh karenanya, kondisi dunia usaha yang dinamis itu menuntut para pengusaha untuk bisa beradaptasi dengan cepat agar mereka bisa tetap bertahan dan bertumbuh di situasi apapun.

         Pandemi Covid 19 yang belum usai hingga hari ini juga merupakan salah satu ujian bagi pengusaha, ujian untuk mengukur seberapa dalam, seberapa tinggi, seberapa luas keilmuan, seberapa kuat daya tahannya dan seberapa cepat mereka mampu bangkit kembali dari keterpurukan.

         Para pengusaha dituntut untuk bisa terus berpikir dan menemukan cara agar seberapapun beratnya badai yang menghadang, namun mereka bisa tetap beradaptasi. Setidaknya ada tiga kompetensi mendasar yang harus dimiliki oleh pengusaha atau pelaku UMKM agar mereka bisa terus bertahan dan bertumbuh dalam situasi apapun, terlebih lagi dalam situasi negara dan dunia yang tidak menentu seperti sekarang.

         Ketiga hal itu antara lain adalah; Pertama, Kemampuan untuk mengelola Sumber Daya. Sumber daya bagi seorang pengusaha adalah suatu yang melekat, keberadaan dan daya dukungnya akan menjadi penentu bagi keberlangsungan bisnisnya. Berbicara tentang sumber daya maka kita sebenarnya sedang berbicara tentang cash flow perusahaan, sarana dan prasarana yang ada dan orang-orang atau SDM yang terlibat dalam seluruh mata rantai bisnis kita.

         Cash flow adalah jantung kehidupan bagi sebuah bisnis atau perusahaan. Semakin bagus pengelolaan keuangan maka semakin bagus sebuah perusahaan. Semakin banyak cash flow yang tersedia maka akan semakin kuat sebuah bisnis atau perusahaan.

         Begitu juga dengan sarana dan prasarana atau biasa disebut dengan inventory, sebuah bisnis tentu akan semakin bagus jika inventorynya bisa ditekan seminimal mungkin akan tetapi tetap memenuhi prinsip-prinsip efektifitas dalam proses produksi. Banyak bisnis yang terjebak  dalam over inventory dan tidak bisa mengendalikan atau memaksimalkan keberadaannya, sehingga keberadaannya bukannya menjadi daya dukung bagi bisnis akan tetapi justru menjadi beban bagi bisnis kita.

         Begitu juga dengan tata kelola SDM yang ada di dalam bisnis, “Business is People” begitu sebuah ungkapan populer yang sering kita dengar, bahwa berbicara tentag bisnis, maka kita sebenarnya sedang berbicara tetang mengelola dan memanajemeni dengan baik SDM yang ada di bisnis kita. Semakin baik kualitas SDM kita maka akan semakin bagus performance bisnis kita.

         Kedua, Kemampuan Untuk mencari peluang. Seorang pengusaha atau pelaku UMKM harus memiliki kemampuan dan kesigapan untuk menganalisa setiap perubahan yang terjadi di pasar, termasuk perubahan pola perilaku konsumen yang semakin ke sini semakin berubah habbitnya. Adaptif dengan perubahan dan cepat melakukan aksi perubahan adalah kata kunci bagi pengusaha agar terus bisa bertahan dan bertumbuh.

         Pandemi Covid 19 banyak memberikan pelajaran bagi para pengusaha, dimana di tengah situasi yang serba sulit kita tetap dituntut untuk bisa mencari peluang dan kesempatan sekecil apapun itu. Ada salah seorang teman yang awalnya bisnis travel umroh dan haji, karena harus tutup total maka dia beralih dengan berjualan frozen food dengan memanfaatkan semua platform sosial media untuk memasarkannya, atau layanan paket isolasi mandiri bagi penderita Covid 19 yang ditawarkan oleh hotel selama pandemi berlangsung yang ternyata cukup membantu menambah revenue bagi hotel.

         Intinya pengusaha atau pelaku UMKM harus cepat merespon peluang, mengubah sistem pelayanan ke arah digital, mengubah arah bisnis, memanfaatkan semua platform pemasaran, mampu melihat dan menangkap setiap peluang yang ada.

         Ketiga, Keberanian Mengambil Risiko. Salah satu kompetensi dan mentalitas mendasar yang harus dimiliki oleh pengusaha adalah keberanian dalam mengambil risiko. Peluang yang muncul di depan mata, sumber daya yang memadai akan menjadi percuma jika kita sebagai pengusaha tidak berani mengambil keputusan untuk bisnis kita.

         Ada sebuah ungkapan  “Risk Equal With Luck”, bahwa risiko itu sebanding dengan kesuksesan atau keberuntungan. Ungkapan ini seolah benar adanya bahwa semakin tinggi risiko yang kita hadapi dalam bisnis, semakin kita mempertajam setiap peluang yang muncul di depan kita maka sebenarnya semakin besar juga peluang kita untuk mendapatkan kesuksesan.

         Kalau kita membaca banyak biografi orang-orang sukses dan kaya hari ini, selalu ada cerita dari setiap bagian perjalanan karirnya yang menuntutnya untuk berani membuat keputusan dan mengambil risiko, tentu keberanian mengambil risiko yang terukur.

         Salah satu contoh keberanian dalam mengabil risiko yang harus dimiliki oleh pengusaha atau pelaku UMKM adalah kegigihannya untuk terus melakukan inovasi-inovasi pengembangan produknya sesuai dengan permintaan pasar. Kebutuhan pasar telah bergeser dan model bisnis telah banyak berubah, maka dibutuhkan mentalitas dan keberanian mengambil keputusan dan risiko bagi para pengusaha atau pelaku UMKM.

         Hari ini sudah lebih baik dari kondisi setahun atau dua tahun yang lalu, pemerintah dengan segala upayanya telah banyak membuat terobosan agar semua kondisi berada pada kondisi normal kembali, vaksinasi yang terus berjalan turut menjadi sebab munculnya cahaya harapan dan optimisme bagi UMKM.

         Tiga kompetensi mendasar di atas adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap pelaku UMKM agar bisnisnya terus bertumbuh dan membesar, pandemi berangsur sudah pergi, kehidupan bisnis baru harus di hadapi dengan segala kompetensi.(*)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img