.
Friday, November 22, 2024

Universitas Muhammadiyah Malang, Bisnis Menjanjikan, Buka Kelas Anggrek

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Tanaman Anggrek saat ini tengah diminati masyarakat. Dan merupakan komoditas yang menjanjikan untuk dijadikan peluang bisnis. Harga yang lumayan tinggi dibanding tanaman hias lainnya membuat beberapa orang mulai membudidayakan anggrek untuk dijual kembali.

Melihat peluang tersebut, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan program Kelas Unggulan Center of Excellence (CoE) Tanaman Anggrek. Kelas ini dibuat untuk membekali mahasiswa dalam bidang budidaya dan pemasaran anggrek.

Penanggung Jawab Program CoE Anggrek, Drs. H. Nurwidodo, M.Kes., mengatakan bahwa pihaknya  telah menggaet beberapa mitra industri dan dunia kerja (Iduka) seperti Mitra Flora Nusantara (MFN), Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Anggrek Indonesia (DPP PAI), serta Dewan Pimpinan Daerah Perhimpunan Anggrek Indonesia (DPD PAI).

Kerja sama ini diharapakan dapat mendorong para peserta untuk menjadi wirausahawan dan angkatan kerja yang kompeten di bidang tanaman anggrek. Awalnya, kata Nurwidodo, kelas unggulan ini berasal dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan magang kerja yang digagas oleh Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi UMM. “Program tersebut sukses melahirkan lima wirausahawan muda di bidang budidaya anggrek. Karena kesuksesan tersebut, UMM akhirnya mengembangkan program ini menjadi kelas unggulan,” jelas dosen kelahiran Jogja tersebut.

Lebih lanjut, Nurwidodo menjelaskan bahwa program ini tidak hanya terbatas untuk mahasiswa, tetapi juga masyarakat umum yang tertarik di bidang budidaya anggrek. Adapun rentang waktu pelaksanaan CoE ini dilangsungkan dalam waktu enam bulan.

Tiga bulan awal akan diisi dengan teori di kelas. Setelah itu, tiga bulan selanjutnya para peserta akan diberi kesempatan magang di tempat para mitra. “Dengan proses belajar langsung bersama para mitra yang kompeten, harapannya dapat membuat para peserta terpacu untuk berwirausahan. Kami juga berkomitmen jika dalam waktu enam bulan tersebut para peserta tidak dapat menjadi wirausahawan, kami akan memperpanjang masa pelatihan,” ungkap dosen Biologi itu.

Di akhir wawancara, Nurwidodo mengatakan bahwa program ini akan terus dikembangkan. Tak hanya bekerjasama dengan petani nasional, pihaknya juga berencana agar nantinya hasil produksi anggrek dari kelas profesional ini dapat diekspor ke negara lain. “Namun, fokus utama kami untuk saat ini adalah mencetak para wirausahawan di bidang budidaya dan pemasaran anggrek,” pungkasnya. (imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img