MALANG POSCO MEDIA-Pelajar di Kota Batu punya cara tersendiri menghadapi sekolah full daring yang dimulai Senin (14/2) kemarin. Di antaranya belajar bersama alias kelompok. Di Kota Malang, siswa SMKN 6 Malang yang sedang ujian praktik tetap ke sekolah. Namun harus dalam kondisi sehat.
Mefiero Ladyon, siswa SMAN 3 Batu mengaku sedih karena pembelajaran kembali daring. “Apalagi saya sudah kelas 12 pembelajaran secara langsung akan lebih menyenangkan dan mata pelajaran bisa lebih mudah dimengerti,” ungkapnya.
Ia mengatakan pengumuman terkait pembelajaran daring 100 persen baru didapatnya Minggu (13/2) kemarin sore. Untuk menyiasati pembelajaran daring agar tidak membosankan dan mudah dipahami, dia selalu membuat list belajar.
“Dengan list belajar sangat membantu untuk lebih disiplin belajar. Seperti apa yang sudah dipelajari aku checklist, kalau belum berarti kita harus belajar materi tersebut. Dan sering melihat motivasi pembelajaran mungkin dari sosmed,” jelasnya.
Sama halnya yang dilakukan Chelsea Amalia siswi kelas 9 SMPN 1 Batu. Ia sudah bisa beradaptasi dengan pembelajaran daring. Namun belum merasakan efektivitas dari sistem pembelajaran daring
“Materi susah dipahami. Sudah senang kemarin ada PTM, terus PJJ (pembelajaran jarak jauh) lagi, jadi sedikit kecewa,” kata dia.
Ia mengatasi ketidakpahaman materi dengan sering melakukan diskusi bersama teman-temannya. “Terlebih saya juga kelas 9 harus bisa memahami semua materi untuk ujian kelulusan mendatang. Saya dan teman-teman sering belajar bareng walau dilakukan secara online juga,” imbuhnya.
Strategi serupa dilakukan siswi SMA Immanuel, Irene Theofine. Dia sering belajar bersama di rumah temana-temannya secara bergantian. “Selain itu biar punya temen, dan tak bosan. Jadi kita bisa saling bantu kerja tugas. Mungkin untuk daring kali ini aku dan teman-teman kumpul di rumah teman-teman lagi,” ungkapnya.
Sementara itu hari pertama pembelajaran daring di Kota Malang, Senin (14/2) kemarin berjalan lancar. Hal tersebut diungkap Ketua MKKS SMPN Kota Malang Drs Burhanuddin M.Pd.
“Semua dilaksanakan secara daring. Kembali seperti masa pandemi dulu. Memang banyak yang kecewa tapi mau bagaimana lagi. Seperti ini keadaannya,” ucapnya. Namun menurut pemantauannya, tidak ada laporan terkait penolakan pembelajaran daring total.
Humas SMKN 6 Malang Dr Fatah Nasikh, A, M.Pd mengatakan pihaknya menerapkan daring 100 persen. Sambil terus melakukan 3T. Yakni Testing, Tracing, Treatment.
“Kami terus melakukan 3T sampai besok. Kemudian kami juga melakukan evaluasi kesehatan anak-anak yang ada di rumah,” ungkapnya.
Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan SMKN 6 Malang dilakukan melalui wali kelas masing-masing yang dipantau Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 SMKN 6 Malang.
Menurut hasil evaluasi, siswa yang sedang melakukan pembelajaran daring baik-baik saja. Nantinya dari hasil pemantauan tersebut, akan dibuat analisis kesimpulan apakah akan menerapkan PTM terbatas kembali atau tetap daring 100 persen.
“Jika hasilnya baik dan tidak ada masalah akan kami evaluasi lagi terkait PTMT atau tetap daring. Kalau pun PTMT pasti akan dilaksanakan secara bertahap. Misalnya 25 persen atau 50 persen,”ujar Fatah.
Selain itu, bagi siswa SMKN 6 Malang yang sedang melaksanakan ujian praktik tetap dilangsungkan di sekolah. Siswa kelas 12 yang merasakan gejala sakit atau dalam kondisi tidak fit dapat melaksanakan ujian daring di rumah.
“Kalau sakit bisa ujian daring di rumah. Sedangkan siswa yang sehat bisa mengikuti ujian daring tetapi di sekolah. Tepatnya di laboratorium. Tujuannya agar siswa dipastikan mengikuti ujian dengan baik,” kata dia. (ran/mda/van)