MALANG POSCO MEDIA – Peningkatan status kasus Covid-19 di Kota Malang berdampak pada pembelajaran di perguruan tinggi. Universitas Negeri Malang (UM) yang semula sudah menggelar perkulihan luring 100 persen, mulai awal pekan ini untuk mahasiswa D3 dan S2 hanya tinggal 50 persen yang luring, sisanya online atau daring. Di UM pun sudah ada beberapa mahasiswa yang positif Covid-19.Namun, beberapa gedung masih menerapkan perkuliahan daring, seperti di GKB A19, GKB A20, Gedung C6, dan Gedung B9. Hal itu karena sebelumnya ada penyemprotan disinfektan. Perkuliahan luring di gedung tersebut harus ditunda. Ketentuan itu mulai dari 2- 4 Februari. Pada 7 Februari besok, perkuliahan di empat gedung tersebut sudah dapat digunakan seperti ketentuan yang ada. Wakil Rektor I UM Prof. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si menjelaskan, perkuliahan 50 persen UM sudah dilakukan sejak kemarin.
“Sebenarnya kemarin sudah melakukan luring, awalnya 100 persen, sekarang hanya 50 persen dulu. Mahasiswa yang masuk sementara mengikuti sistem ganjil genap,” kata Budi kepada Malang Posco Media.
Dijelaskannya, mahasiswa yang melakukan perkuliahan daring menggunakan sistem ganjil genap. Mahasiswa dengan nomor induk mahasiswa (NIM) ganjil akan melakukan perkuliahan pada pertemuan di semester ganjil. Sedang NIM genap akan melakukan perkuliahan di semester genap. Pihaknya menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat lagi. Agar kasus Covid-19 dapat dicegah.
“Kalau untuk perkuliahan Program Magister dan Doktor dilaksanakan sesuai dengan surat yang sudah tertera,” ungkapnya.
Sementara itu, Universitas Brawijaya Malang (UB) akan segera melaksanakan PTM terbatas 25 persen pekan depan. Melihat kondisi masih belum stabil, UB menerapkan PTM terbatas secara bertahap. Rektor UB, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., M.Si menjelaskan, kebijakan itu diambil untuk mementingkan kesehatan dan keselamatan mahasiswa dan sivitas akademika.
“Secara bertahap dulu. Mungkin 7 Februari, besok 25 persen, bisa jadi tiga minggu atau bulan depan kita naikkan lagi. Sementara yang PTM terbatas tidak semua angkatan. Kita juga melihat kondisi,” terangnya.
Menurutnya, semua fakultas UB dikatakan sudah siap. Bahkan para dosen sudah mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik. Dari pemantauannya, semua kelas sudah dilengkapi dengan teknologi yang disediakan serta protokol kesehatan yang lengkap.
“Kalau seandainya setelah PTM terbatas ini ada kasus Covid-19. Rencananya akan kami daringkan lagi. Selain itu, saya juga lihat orang tua mahasiswa sudah mengizinkan anak mereka kembali luring. Harapannya lancar.”sambung Nuhfil.
Di sisi lain, UB juga telah menyiapkan tempat isolasi yang terletak di daerah Dieng, Kota Malang. Tempat tersebut merupakan Save House UB. Jumlah kapasitas yang disediakan sebanyak 160 tempat tidur. “Kami menyiapkan segalanya bagi mahasiswa yang membutuhkan. Tapi saya harap tidak ada kasus seperti itu,” tandasnya. (mda/aim)