.
Friday, November 8, 2024

Malang Posco Media Full Cover Liga 1 Berlanjut ke Turki (1); Konsiten Beritakan Arema FC, Selalu Update Arema FC Putri

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- Tak terasa musim kompetisi 2021/2022 sudah memasuki fase terakhir. BRI Liga 1 pun telah sampai di matchday  26 di akhir pekan ini. Selama itu pula, Malang Posco Media (yang di awal kompetisi masih bernama New Malang Pos), memberikan laporan langsung kepada masyarakat di Malang Raya dan penggemar Arema FC. Tentu paling update kompetisi dan juga perjuangan Singo Edan.

Wartawan koran ini, Stenly Rehardson satu-satunya wartawan yang tak pernah absen meliput. Mulai dari Seri 1 di Jakarta- Jabar- Banten, Seri 2 dan 3 di Jateng serta Yogyakarta, kemudian Seri 4 yang berlangsung di Bali. Sebelum akhirnya pulang ke Malang di awal pekan kemarin, untuk persiapan liputan lanjutan ke Turki bersama Arema FC Putri.

- Advertisement -

Amazing. Begitu kesan saya menjalani liputan selama lima bulan terakhir. Sejak awal September 2021 lalu, mendapatkan kepercayaan besar liputan di luar kota. Dalam jangka waktu yang lama.

Pertama dari awal September sampai awal Oktober 2021, Seri 1 BRI Liga 1 2021/2022 berlangsung di Jakarta, Jabar dan Banten. Kala itu Bogor menjadi pilihan tempat tinggal. Sebab di tiga laga pertama, Arema FC bermain di Stadion Pakansari Bogor. Saya pun sebulan menjadi warga Perumahan Buana Asri di Nanggewer, Cibinong, Kabupaten Bogor. Tinggal di rumah Pak Ferdinand, General Coordinator (GC) Stadion Pakansari bersama Media Officer Persikabo 1973 Nandang PP, yang sebulan penuh membantu tugas saya.

Sebagai tamu saya membutuhkan banyak bantuan dari mereka. Termasuk dari sesama kawan media nasional. Saya pernah numpang kawan dari Detik.com, juga berkomunikasi intens dengan rekan dari Kompas.com, Bolasport, Sindo, hingga Jawa Pos.

Kalau ada pertandingan di luar Bogor, maka saya memanfaatkan transportasi KRL. Stadion Madya Senayan dan Stadion Indomilk Arena di Tangerang, menjadi tempat berburu berita. Saya ingat, pertama  naik KRL pun butuh surat jalan dari kantor, baru bisa naik moda transportasi massal tersebut. Surat jalan yang saya maksud untuk membuat Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP). Ini merupakan kebijakan mengendalikan mobilitas masyarakat yang keluar masuk wilayah DKI Jakarta saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada tahun lalu.

Di masa tersebut, Arema FC belum sekuat sekarang. Empat pekan awal, bahkan anak asuh Eduardo Almeida ini menjadi bulan-bulanan pemberitaan. Tak ada kemenangan, tiga seri dan satu kalah. Tim belum padu dan Carlos Fortes belum semoncer sekarang. Saya sangat ingat Fortes masuk dalam list berita pedas New Malang Pos kala itu.

Setelah sebulan, ada waktu jeda sekitar dua minggu. Fiuh.. Banyak pengalaman baru, yang akhirnya dibagikan ke teman-teman kantor. Termasuk bagaimana nyaris setiap pekan test PCR, dan nyaris setiap hari pula swab antigen.

Usai jeda tugas berlanjut ke Seri Jateng dan Yogyakarta. Dari sini, permainan Arema FC mulai konsisten. Tim ini pun bertahan di lima besar dan menjadi musuh tangguh bagi tim-tim lainnya. Terhitung bersama Bhayangkara FC dan Persib, Arema FC nyaris tak pernah terlempar dari lima besar sejak Seri 2.

Di Seri 2, Stadion Maguwoharjo Sleman, Stadion Sultan Agung Bantul, Stadion Moch Soebroto Magelang dan Stadion Manahan Solo, semua sudah saya datangi. Kebetulan di seri ini, Arema FC bermain di semua stadion tersebut. Berbeda dengan Seri 1, yang tak pernah menjajal rumput Stadion Wibawa Mukti di Cikarang.

Meskipun jarak jauh, New Malang Pos rajin mengisi setiap Google Form yang dikirim panpel. Ini merupakan prosedur pertama ketika mau liputan Liga 1. Walaupun bukan laga Arema FC, saya kerap datang liputan. Banyak yang heran, bahkan sudah sejak seri pertama, bagaimana ‘amazingnya’ media ini mengirim wartawan untuk liputan Liga 1. Tempel ketat istilahnya.

Jawaban saya kala itu kepada rekan-rekan simpel. “Ya memang media asli Malang, tapi liputan dan berita kita bisa nasional dong,” ujar saya menjawab pertanyaan sejumlah teman-teman wartawan. Juga panpel lokal yang bertanya mengenai New Malang Pos.

Dengan pertanyaan tersebut, tentu saja rasa bangga ini semakin meningkat. New Malang Pos tidak kalah dengan yang lainnya. Dan lagi-lagi terbukti, di Seri 3 yang venue masih di bagian tengah Pulau Jawa, masih terus menempel ketat Liga 1 dan Arema. Saya rasa, masyarakat di Malang pun patut bangga dengan keberadaan media dengan tagline Asli Korane Arek Malang ini.

Di tengah seri tersebut, saya sempat berbincang langsung dengan Manajer Ad Interim Arema FC Ali Rifki. Bagaimana perjuangan manajemen dan tim agar Arema FC bangkit hingga akhirnya konsisten sampai menjelang berakhirnya Seri 3. Padahal, di seri ini juga sempat ada teror diterima tim ketika kaca bus JEN99ALA dilempar oknum suporter.

Di sisi lain, ketika saya bertugas untuk Liga 1, news mengenai Arema FC Putri juga tak saya lupakan. Sesekali, kalau pembaca ingat, maka ada berita tentang tim asuhan Nanang Habibi tersebut. Ada dua alasan mengapa terjadi. Pertama, karena memang di tengah pandemi tak banyak aktivitas tim Arema FC meskipun berkompetisi. Kedua, ya tentu saja ada aktivitas Arema FC Putri.

“Saya lihat-lihat, kadang Stenly ini mengakali halaman dengan berita Arema Putri,” kira-kira begitu ucap Chairman Malang Posco Media, Juniarno Djoko Purwanto, ketika bertemu saya di Rumah Kita saat saya kembali ke Malang di tengah jeda kompetisi. (ley/van/bersambung)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img