MALANG POSCO MEDIA – Pemkot Malang mengaku cukup kesulitan merealisasikan rencana pelebaran jalan-jalan di sekitar mulut Jembatan Tlogosaxo. Khususnya di kawasan masuk dan keluar di Kelurahan Tunggulwulung atau sekitar Jalan Saxophone.
Padahal pekan ini juga Jembatan Tlogosaxo rencananya diresmikan. Kemudian dibuka untuk akses publik.
Ini ditegaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Diah Ayu Kusuma Dewi MT. Ia mengatakan pihaknya belum mengalokasikan anggaran untuk pelebaran jalan.
Untuk diketahui sebelumnya direncanakan pelebaran jalan diakses pendukung lalin keluar masuk jembatan menyasar kurang sekitar tiga lokasi. Yakni Jalan Saxophone, Jalan Karya Wiguna dan kawasan perlimaan atau simpang lima Tunggulwulung. Begitu juga akses Jalan Candi Panggung.
Lebih lanjut Diah menegaskan setelah dilakukan pemantauan lapangan ada kendala yang dihadapi Pemkot Malang. Untuk merealisasikannya masih membutuhkan kajian lagi.
“Kami masih butuh survei dan kajian yang lebih rinci. Karena kemungkinan besar ini menyangkut kepemilikan privat (lahan privat milik warga),” jelas perempuan yang juga menjabat Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang ini.
Hal ini juga sebelumnya sempat dijelaskan Diah. Bahwa jalan di sepanjang Jalan Saxophone dan Jalan Candi Panggung memiliki kondisi eksisting yang sempit. Lahan jalan juga mepet rumah warga. Inilah yang dianggapnya sebagai kendala besar.
Maka dari itu survei yang lebih detail masih dibutuhkan. Survei lanjutnya untuk mengetahui jika melakukan pembebasan lahan berapa anggaran yang dibutuhkan. Juga potensi gejolak sosial apa yang terjadi.
“Makanya belum ada anggarannya. Kita masih survei lagi lebih mendalam di sana,” tegas Diah.
Upaya dalam waktu dekat hanyalah melakukan koordinasi dengan Forum Lalu Lintas (Forum Lalin) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang. Tujuannya untuk mengatur lalin di kondisi jalan saat ini.
Diah menambahkan jika tidak ada halangan, pada Kamis (24/2) pekan ini jembatan sepanjang 140 meter itu diresmikan dan dibuka.
“InsyAllah jika tidak ada halangan Kamis (diresmikan). Mohon doanya,” kata dia.
Menanggapi ini, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang Heru Mulyono SIP MT mengatakan pihaknya telah melakupan upaya pengaturan lalin saat pembukaan Jembatan Tlogosaxo.
Ia mengatakan akan menyiapkan skema rekayasa lalin di beberapa kawasan akses keluar masuk jembatan. Meski begitu skema lalin ini belum dapat dibeberkannya.
Ia menjelaskan setelah diresmikan dan dibuka untuk akses kendaraan publik, arus lalin di kawasan Jembatan Tlogosaxo akan dipantau selama dua pekan. Setelah itu akan dievaluasi.
Jika dibutuhkan rekayasa lalin, maka skemanya akan dibahas dengan Forum Lalin. Termasuk di titik mana saja yang nanti terpantau padat setelah jembatan dibuka. Maka di situlah diberlakukan rekayasa lalin.
“Intinya dalam kurun waktu dua minggu setelah dibuka baru kita bisa lihat dan tentukan skema rekayasa lalinnya,” pungkas mantan Camat Klojen ini. (ica/van)