Rumah Kita
MALANG POSCO MEDIA- Mendapat mandat dan kepercayaan dari pimpinan tertinggi merupakan kebanggaan. Sekaligus tantangan. Saya kali ini kembali terjun ke lapangan. Turun gunung. Mengikuti seri 4 BRI Liga 1 2022 yang digelar di Bali.
Saya cover liputan Arema FC. Menggantikan sementara rekan saya Stenly Rehardson yang bertugas meliput Arema Women FC ke Turki selama sekitar sebulan. Sedangkan Arema FC masih dalam helatan kompetisi yang belum rampung. Hal ini yang akhirnya membuat saya ditugaskan kembali turun lapangan setelah lebih dari dua tahun tak merumput alias meliput Arema FC.
Merumput merupakan istilah tugas liputan di Arema FC atau sepak bola.
Tak bisa dipungkiri meski saya tak asing dengan Arema FC dan mengikuti tour, namun rasa was-was dan kagok pasti dirasakan. Seingat saya terakhir mengikuti Arema tahun 2017-2018 lalu. Sedangkan tour luar kota terakhir kali saya lakukan tahun 2016.
Kali ini saya dapat tantangan. Manajemen Malang Posco Media menilai saya sanggup mengambil peran ini. Dengan alasan saya menguasai berita dan foto olahraga serta mengenal dekat Arema FC.
Keputusan manajemen tentu jadi tantangan. Apalagi Chairman Malang Posco Media, Bapak Juniarno D Purwanto selalu memberi motivasi. “Guest yang paling siap untuk ini,” kata Pak Pur, sapaan akrabnya ketika bincang sore hari di Rumah Kita ditemani Dirut Malang Posco Media Bapak Sudarno Seman. Abah Darno, sapaan akrab Pak Sudarno Seman juga menyampaikan hal senada tentang keberangkatan saya mengawal kembali Arema FC.
“Harus semangat Ges, ya itung-itung refreshing ke Bali sekalian mengasah kemampuan dan menyelami lagi apa yang jadi kendala saat Ges jadi koordinator liputan (korlip),” kata Abah Darno.
Saya yang selama ini ngeredakturi Halaman Inbis dan bertugas sebagai korlip
merasa tertantang. Artinya saya tak sekadar ikut merancang liputan dan mendistribusi penugasan kepada wartawan maupun fotografer. Kali ini kembali up date kondisi lapangan.
Ya, tugas korlip di antaranya membantu seluruh redaktur dan divisi lain untuk merancang, memfilter dan membagikan penugasan untuk kawan wartawan dan fotografer sebagai bekal liputan. Saya kini harus menugasi diri saya sendiri dan mengelola liputan serta foto kemudian kirim ke redaktur halaman.
Sudah sekitar tiga minggu saya jalani tugas di Pulau Dewata ini. Diawali harus mencari tempat tinggal, mencari kontak narasumber. Ya, mencari kontak narasumber lagi, karena semenjak tak di Arema sudah banyak pergantian. Mulai dari pemain, tim pelatih maupun manajemen. Jadi walau saya datang seperti orang baru tapi kembali bersemangat. Tantangan jadi semangat.
Alhamdulillah, sudah empat laga saya lalui. Selama ini juga saya terus melakukan komunikasi untuk pemberitaan dengan Pemred Mas Abdul Halim, Wakil Pemred Vandri Battu sebagai pengelola halaman satu dan juga Stenly Rehardson sebagai pemegang peta Arema FC sekarang. Selain itu juga koordinasi dengan kawan kantor yang lain dan kawan-kawan lama yang ada di Bali. Tujuannya demi kelancaran selama liputan.
Kelancaran dan kemudahan yang saya dapat di sini tak lepas dari komunikasi dan rencana liputan yang harus tersusun rapi. Saya harus membuat deadline untuk diri sendiri. Juga konsep liputan sudah harus saya rencanakan malam hari sebelum liputan. Kemudian saya mengusulkan kepada redaktur halaman. Mewawancarai pelatih dan pemain setiap pagi serta langsung menulis berita menjadi agenda rutin selain saat ada pertandingan.
Semua kegiatan ini tak lepas untuk memudahkan pekerjaan dan juga membagi waktu antara bekerja dan “mencuri” waktu menikmati keindahan Bali. Jika tak mengatur waktu dengan baik maka saya kehilangan sehari menikmati indahnya sunset. (ggs/van)
