.
Sunday, December 15, 2024

Gelontor 8 Ribu Liter Migor Curah di Sanan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Kelangkaan minyak goreng curah tidak dapat dipungkiri memberikan dampak kepada industri-industri kecil yang ada di Kota Malang. Termasuk juga di sentra industri tempe Sanan yang setidaknya di dalamnya ada 600 pelaku usaha pengrajin tempe.

Kementerian Perdagangan menunjuk BUMN PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Persero menggelar operasi pasar distribusi minyak goreng curah di sentra industri tempe Sanan, Jumat (25/2) kemarin. Total disiapkan sebanyak 8 ribu liter minyak goreng curah dengan harga Rp 11 ribu liter untuk pelaku industri tempe.

“Kami minta kepada Kementerian Perdagangan itu dalam arti ditempatkan di Sanan untuk membantu industri kecil dalam pemenuhan kebutuhan minyak goreng. Dan Alhamdulillah permohonan kita dipenuhi. Kemendag akhirnya menunjuk PT. PPI untuk mendistribusikan minyak goreng curah ini di Malang,” terang Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Muhammad Sailendra.

Permasalahan minyak goreng itu sangat berdampak besar terhadap produksi tempe di Sanan. Betapa tidak, sebelumnya saja pengrajin tempe sudah harus menerima kenyataan harga kedelai yang melambung tinggi.

“Kalau untuk produksi, penurunan bisa jadi menurun menjadi 60 persen dari kapasitas normalnya,” ungkap Sailendra.

Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama Ketua TP PKK Widayati Sutiaji dan beberapa perangkat daerah juga turut memantau distribusi minyak goreng curah di sentra industri tempe Sanan. Distribusi ini dinilai penting mengingat Kota Malang juga mengandalkan sektor industri.

“Sanan ini sangat terdampak karena kebutuhan di Sanan saja itu setiap harinya tidak kurang dari 8 ribu liter (minyak goreng) per hari, itu fluktuasi naik turunnya. Dari minyak saja ini terhantam sekali, belum lagi masalah kedelai. Saya mohon mungkin kebijakan pemerintah pusat juga mendengarkan keluh kesah dari teman-teman IKM (Industri Kecil Menengah),” ujar Sutiaji.

Meski demikian, ia bersyukur pihaknya mendapatkan pasokan minyak goreng curah dengan total sebanyak 24 ribu liter. Untuk di sentra tempe Sanan ini sementara tidak dibatasi kuota maksimal pembelian karena untuk kepentingan industri.

“Sesungguhnya kebutuhan tempe itu tidak di Malang saja, tapi sudah ekspor. Kalau menajajah Indonesia itu sudah biasa. Sementara tidak (dibatasi) karena ini kebutuhannya industri. Tidak ada kuota maksimal, karena ini saja kurang,” kata Sutiaji. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img