MALANG POSCO MEDIA- Pelajaran penting ketika weekend di Antalya. Layanan publik tutup, baik pemerintah dan sejumlah layanan milik swasta. Sehingga bersiaplah sebaik mungkin supaya perjalanan tetap aman. Misalnya ketersediaan uang maupun kuota internet.
Saya sebenarnya sudah merasakan ketika awal datang ke Antalya. Kami datang Jumat (18/2) lalu. Keesokan harinya, ada pemain yang mengalami demam. Mungkin karena perubahan cuaca. Saat itu, kami diberitahu bahwa layanan rumah sakit dan apotek tutup. Harus jauh ke luar kota bila ke rumah sakit.
Saya pun melihat apotek di dekat Innvista Hotel Belek tutup. Berjalan sedikit, juga tutup. Akhir pekan kemarin, beberapa layanan publik lainnya ternyata juga tutup. Misalnya saja tempat penukaran uang. Kebetulan ketika momen weekend stok uang Lira milik Manajer Arema FC Women Fuad Ardiansyah menipis. Dia pun berniat menukar uang sebagai antisipasi pemain membutuhkan uang Lira untuk sekadar bertransaksi membeli snack di dekat hotel atau belanja di mall.
Pak Fuad pun meminta bantuan partner Bolabros Football, S & B Sports untuk menukar uang Lira. Saya titip juga. Kira-kira waktu itu jam 10 pagi menjelang siang.
Awalnya saya kira yang berangkat Liason Officer Gokcen Emre. Namun ternyata Manajer S & B Sports Kamuran Dinc yang turun langsung. Sore hari setelah pertandingan, sekitar pukul 18.30 waktu Antalya dia datang. Ia bercerita bagaimana harus menukar uang. Jauh ke luar kota karena layanan penukaran uang juga tutup, tak terkecuali bank. Beruntung dia memiliki kenalan sehingga bisa tukar uang.
“Perlu diingat ya nanti kalau ke sini, ke Turki, jangan menukar uang saat weekend. Semua layanan tutup,” ujar dia.
Hal semacam itu memang perlu dipersiapkan ketika kita menjadi wisatawan atau sedang berada di negara lain. Beruntung kami dihandel oleh orang lokal, yang masih bisa mencari celah memenuhi kebutuhan tim.
Sebenarnya, di Turki mata uang yang digunakan bertransaksi tidak hanya Lira. Sejumlah swalayan dan outlet atau warung lokal, seringkali bertanya mau membayar menggunakan Lira, Euro atau USD. Jadi bersiaplah membawa tiga mata uang tersebut selama di Turki. Kebetulan, saya berbekal Euro pas berangkat menukar di bandara.
Tidak hanya kebutuhan uang, paket internet harus dipersiapkan dengan baik. Bila tidak, bersiaplah kehabisan akses internet atau mungkin bakal merogoh kocek lebih dalam.
Paket internet di Antalya tersedia dengan harga 40 Euro dengan kuota 20 GB. Ya sekitar Rp 600 ribu. Disarankan cepat membeli ketika berada di bandara karena tak mudah mendapatkannya seperti di Indonesia. Bagi yang hobby streaming atau browsing, siap-siaplah dana lebih. Kecuali mau memanfaatkan wifi di area hotel. Tentunya berbeda bila banyak aktivitas terjadi di luar hotel.
Weekend kemarin pun saya berusaha membeli SIM Card. Tapi lagi-lagi terhambat dengan tutupnya counter di Antalya. Sebab bagi WNA atau wisatawan, pembelian SIM Card memerlukan input paspor.
Dengan kondisi demikian, maka rogohlah kocek lebih dalam lagi. Pengguna Telkomsel masih bisa mendapatkan signal dan membeli paket roaming. Tapi harganya lumayan. Rp 100 ribu per hari dengan kuota satu GB saja. Atau mau pilihan paket 10 GB untuk 30 hari, dengan harga Rp 450 ribu. (ley/van/ bersambung)