Kejari dan BPJS Sinergi dengan Pemdes
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kejari Kota Batu bersama BPJS Ketenagakerjaan bersinergi dengan Pemerintah Desa/Kelurahan untuk mendorong agar perangkat desa mendapat jaminan perlindungan sosial.
Kajari Kota Batu, Supriyanto mengatakan bahwa pihaknya memiliki andil dalam mengoptimalkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan keseluruhan masyarakat. Dengan tujuan agar masyarakat mendapat perlindungan program jaminan sosial, baik ketenagakerjaan maupun kesehatan.
“Kejaksaan di tiap daerah memang diinstruksikan untuk membantu mengoptimalkan kepesertaan jaminan sosial. Baik BPJS Kesehatan maupun Ketenagakerjaan,” ujar Supriyanto kepada Malang Posco Media.
Karena itu, melalui program Jaksa Jaga Desa pihaknya ikut menyampaikan pentingnya perlindungan jamilan sosial sebagai upaya pemerintah untuk melindungi warga negara. Ini agar masyarakat kelompok pekerja di Kota Batu terlindungi program tersebut.
Sementara itu Kepala KCP BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu, Yeni Aristasari berterima kasih atas peran Kejari Kota Batu dan Pemdes yang ikut dalam program tersebut. Terutama Desa Junrejo yang ikut membantu kepesertaan untuk pertama kalinya.
“Program perlindungan jaminan sosial ini sebagai wujud kehadiran negara untuk melindungi pekerja dari resiko kerja seperti kecelakaan kerja bahkan kematian. Di Pemerintah Desa, pengurus lembaga desa dan RT/RW memiliki resiko kerja yang sama apalagi di masa pandemi,” bebernya.
Yeni menerangkan ada banyak manfaat yang didapat peserta ketika hal yang tidak diinginkan. Misalnya peserta mengalami kecelakaan kerja dan meninggal, maka ahli waris akan mendapatkan beasiswa pendidikan hingga perguruan tinggi.
“Karena itu kami berharap semua perangkat desa di Kota Batu bisa mengikuti jejak Desa Junrejo yang mengikutsertakan pengurus lembaga BPD, LPMD dan RT/RW terdaftar BPJS Ketenagakerjaan,” imbuhnya.
Pihaknya mencatat di Desa Junrejo terdapat 36 RT dan 10 RW. Dengan secara keseluruhan di Kota Batu jumlah RT sebanyak 1138 dan jumlah RW sebanyak 239.
Secara umum, untuk kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Kota Batu masih berkisar berkisar 31,93 persen atau 27.149 peserta. Mereka meliputi pekerja upah (PU), pekerja bukan upah (BPU) dan jasa kontruksi.
“Kami menargetkan agar semua populasi pekerja di Kota Batu bisa tercover program BPJS Ketenagakerjaan. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu, total penduduk bekerja sebanyak 85.014. Angka itu berbasis nomor induk kependudukan (NIK),” terangnya.
Kepala Desa Junrejo, Andi Faisal Hasan menyampaikan bahwa pendaftaran kepesertaan di tempatnya masih menyasar pengurus BPD, LPMD maupun RT/RW. Kedepan Ia menargetkan seluruh perangkat yang membantu penyelenggaraan pemerintah desa bisa terdaftar BPJS Ketenagakerjaan.
“Saat ini pengurus yang didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan masih untuk dua jaminan. Yakni program kecelakaan kerja dan kematian. Untuk pembiayaannya diambilkan dari insentif lembaga dan insentif RT/RW dengan iuran per orang Rp 16.800,” pungkasnya. (eri)