MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Peringatan Hari Musik Nasional menjadi momentum mengembalikan Kota Malang sebagai barometer musik rock Indonesia. Hal ini butuh upaya besar dan tidak dilakukan satu dua pihak saja, tapi harus dilakukan bersama dengan dukungan pemerintah juga.
“Zaman saya dulu masih ingat sekali ada konser, God Bless. Saya sempat nonton. Dulu di GOR Pulosari yang di Jalan Kawi itu. Memang dulu Kota Malang jadi barometer musik rock Indonesia,” kata Wakil Wali Kota Malang Ir Sofyan Edi Jarwoko, dalam peringatan Hari Musik Nasional di Museum Musik Indonesia (MMI) yang ada di Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang, Rabu (9/3) kemarin.
Ia menjelaskan, saat ini Pemkot Malang tengah mengupayakan berbagai cara untuk memberi ruang dan kesempatan musisi-musisi di Kota Malang berkarya. Kawasan Heritage Kayutangan salah satunya. Ruang tersebut akan dibentuk sedemikian rupa agar bisa menjadi “panggung” tampil kalangan seniman khususnya seniman musik di Kota Malang.
“Diupayakan juga fasiliats seperti gedung kesenian ini. Mohon maaf mungkin belum bisa berbuat banyak untuk saat ini tapi tentu akan tetap diupayakan untuk bisa dibuat lebih baik ke depannya,” tegas pria asli Sukun Kota Malang ini.
Sofyan Edi juga memberikan apresiasi bagi pengelola Museum Musik Indonesia (MMI). Dengan merelakan waktu dan tenaga menjaga warisan-warisan musik Indonesia. Ia pun berkomitmen untuk mengupayakan program khusus untuk peningkatan pengelolaan museum di Kota Malang.
Salah satunya membuat program kewajiban mengunjungi museum yang akan melibatkan dunia pendidikan.
“Ada masukan seperti itu. Nanti akan kita minta dinas terkait mengkaji. Supaya bisa diserusi. Karena itu ide bagus sekali untuk peningkatan literasi anak muda dan agar museum-museum kita di Kota Malang ini bisa terus hidup,” pungkasnya. (ica/aim)
