Perhelatan internasional balap MotoGP di Mandalika menyisakan sejumlah cerita menarik. Adu balap motor yang digelar pada Minggu (20/3/2022) di Pertamina Mandalika International Circuit itu memang menjadi pusat perhatian dunia. Balap motor dari kelas Moto3, Moto2, dan MotoGP berlangsung dengan seru. Keseruan tak hanya dari aksi para pembalap yang berlaga di sirkuit, namun juga aksi seorang pawang hujan dan munculnya sosok pelayan hotel di Lombok yang viral mendunia.
Tiba-tiba nama Rara dan Risman viral. Nama dua orang ini banyak disebut di beragam platform media sosial (medsos). Dua nama itu menjadi perbincangan gaduh di dunia maya. Aksi Rara juga menuai perdebatan. Pro dan kontra aksi pawang hujan di even internasional itu ramai dibicarakan di medsos. Sementara aksi Risman menuai banyak pujian. Viralitas dua warga lokal dalam perhelatan ajang balap MotoGP Mandalika itu tak lepas dari peran medsos sebagai media pendengung yang ampuh.
Munculnya sosok pawang hujan bernama Rara Isti Wulandari atau biasa dipanggil Mbak Rara itu menyita perhatian publik nasional dan internasional. Aksi Rara memukul-mukul cawan dalam ritual menyetop hujan disorot tak hanya media tanah air namun juga media asing. Tak hanya Rara, sosok Risman, salah seorang staf hotel tempat menginap Miguel Oliveira, sang juara MotoGP Mandalika juga viral di medsos. Hospitality yang ditunjukkan Risman membuat kesan baik pada dunia tentang sikap ramah orang Indonesia.
Kekuatan Viralitas
Inilah kekuatan viralitas medsos. Seandainya tak ada medsos, aksi Rara dan Risman bisa jadi tak semeledak saat ini. Aksi mereka dengan cepat mendunia gegara dua orang itu viral di medsos. Melalui beragam platform medsos berbagai narasi berupa foto, video, dan berita tulis menyebar dengan cepat lewat laman medsos. Tak butuh waktu lama, dalam sekejap Rara dan Risman mendunia.
Istilah viralitas mengacu pada video baru, alat, aplikasi, konten, produk, program perangkat lunak, game, atau item berbasis online lainnya yang menghasilkan hingga ribuan atau jutaan penayangan dari orang-orang yang menggunakan produk atau layanan tersebut. Contohnya aksi Rara, sang pawang hujan dengan membawa cawan sesajen dan membuat tarian khusus untuk menangkal hujan itu terekam banyak kamera dan beredar viral.
Video ulah sejumlah pembalap seperti Fabio Quartararo yang menirukan gaya Rara di paddock juga viral dan ramai menjadi perbincangan warganet. Aneka komentar dari pengguna medsos muncul beragam. Keriuhan perang narasi terjadi karena ada yang mendukung aksi Rara, namun tak sedikit yang menyayangkan penggunaan pawang hujan itu karena dinilai sebagai tindakan syirik dan menyekutukan Tuhan.
Perang narasi terjadi hingga narasi tentang Rara menjadi trending topik beberapa akun medsos. Dalam satu hari pertama saja, Rara dan Risman menjadi trending di Twitter. Bahkan dicuit hingga 30 ribuan kali lebih. Foto, video, dan berita tentang sosok Rara yang beraksi di lintasan guna menghentikan hujan dan aksi Risman yang menggendong Miquel Oliveira juga beredar lewat media lain seperti WhatsApp (WA) dan viral lewat group-group pertemanan di medsos.
Medsos memamg punya kekuatan menggemakan sesuatu. Efek dengung (echo chamber effect) yang melekat pada medsos menjadikan media ini sangat perkasa memviralkan sesuatu. Apalagi lewat peran para pemengaruh (influencer) medsos yang punya kemampuan kuat dalam menjadikan sesuatu viral. Para influencer yang punya banyak pengikut dengan gampang dapat menggerakkan follower-nya. Kini viralitas selain yang terjadi secara natural seperti dalam kasus Rara dan Risman juga sering viralitas sengaja didesain demi kepentingan tertentu.
Apapun memang bisa menjadi viral saat ini. Bahkan tak sedikit orang menempuh segala cara demi bisa viral. Demi terkenal dan eksis, sejumlah orang rela melakukan ulah aneh. Demi viral, aksi membahayakan dan berpotensi merugikan banyak orang dilakukan oleh pengguna medsos. Melalui beragam platform medsos tak sedikit orang mencari perhatian, berebut pengikut (follower), mengemis subscriber, berharap dapat Like, Comment, dan beragam respon baik dari khalayak.
Medsos Medium Viralitas
Aksesibilitas masyarakat pada medsos memang sangat tinggi. Medsos sudah menjadi gaya hidup mayoritas masyarakat Indonesia. Bahkan tak sedikit yang sudah pada level kecanduan medsos. Medsos banyak digunakan orang untuk membagikan cerita sebagai ajang pamer. Hampir segala hal dapat dibagikan di medsos, dalam bentuk tulisan, foto dan video. Hastag atau tagar juga menjadi cara agar perbincangan tertentu menjadi semakin ramai.
Tak jarang pula melalui medsos digunakan banyak orang untuk menjadikan sesuatu viral. Medsos telah menjadi medium viralitas yang perkasa. Sering sesuatu yang viral berangkat dari laman medsos. Viral adalah aktivitas di dunia maya yang menggambarkan penyebaran sebuah informasi melalui media online yang tersebar dengan cepat sehingga membuatnya menjadi populer dan menjadi perbincangan khalayak umum.
Viralitas adalah kekuatan medsos. Karena kemudahan dan tingginya akses masyarakat pada medsos menjadikan konten atau narasi tertentu bisa booming lewat medsos. Lewat strategi viralitas inilah dimanfaatkan oleh banyak pihak guna mendulang popularitas dan tujuan lain. Dalam contoh viralnya Rara dan Risman menjadikan sejumlah orang yang semula tak mengetahui balap MotoGP Mandalika jadi tertarik dan membaca berita terkait even internasional tersebut.
Banyak orang juga tak mau dibilang tak update informasi. Sehingga sesuatu yang viral mengundang banyak orang ingin tahu. Situasi inilah yang menjadikan sesuatu yang viral semakin menjadi perbincangan yang semakin ramai. Padahal, sesuatu yang viral belum tentu sesuatu yang baik dan patut dicontoh. Tetapi di mayoritas masyarakat terlanjur muncul anggapan sesuatu yang viral itu layak untuk diikuti.
Siapa dan apa saja memang bisa menjadi viral. Bisa dengan sengaja didesain oleh pihak yang menginginkan kontennya viral atau karena pihak lain. Viralnya Rara dan Salman adalah contoh viralitas yang terjadi karena orang lain yang mengunggah konten tersebut. Viralitas adalah fenomena yang diburu di era medsos. Namun yang perlu diingat bahwa tak semua yang viral sesungguhnya sesuatu yang berdampak positif. Kita perlu kritis memilah dan memilih bila mau ikut-ikutan yang viral. (*)