MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Kesehatan Kota Malang bakal menggenjot vaksinasi booster selama Ramadan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif mengatakan, upaya percepatan vaksinasi booster bahkan dilakukan hingga malam hari setelah ibadah salat Tarawih.
Pihaknya bekerjasama dengan sentra vaksinasi Polkesma (Politeknik Kesehatan Malang). Hal itu juga mempertimbangkan dari partisipasi masyarakat yang begitu besar, apalagi setelah sebelumnya diumumkan bahwa vaksinasi booster menjadi salah satu syarat untuk mudik.
“Partisipasi masyarakat bagus. Sehingga nanti di bulan Ramadan, sentra vaksin Polkesma (Politeknik Kesehatan Malang) juga ada setelah waktu Isyak, Senin sampai Jumat. Jadi bisa diakses setelah salat Tarawih,” ungkap Husnul ditemui Malang Posco Media, Minggu (27/3) kemarin.
Tidak dapat dipungkiri, kedatangan pasokan vaksin ini menjadi angin segar tersendiri. Capaian vaksinasi booster di Kota Malang memang relatif masih rendah. Faktornya lebih dikarenakan, distribusi vaksin dari pusat. Terlebih, setelah Dinkes Kota Malang baru saja menerima kembali pasokan vaksin jenis Moderna dan Pfizer sebanyak 8 ribu dosis.
“Vaksin booster baru mencapai 20,7 persen secara umum. Ada peningkatan, karena sebelumnya kita 17 persen. Kendalanya memang ya ini, distribusi vaksin yang terbatas. Sehingga kemarin yang saya sampaikan 333 vial itu 2 hari sudah habis. Ini kita dapat lagi 8 ribu Moderna dan Pfizer,” sebut Husnul.
Husnul menegaskan, vaksin Moderna dan Pfizer itu juga sudah didistribusikan melalui Puskesmas, klinik dan rumah sakit. Sehingga selain Polkesma, masyarakat bisa langsung mendaftarkan vaksinasi ke tiap puskesmas.
“Kalau ke Polkesma, itu bisa daftar dulu dan bisa datang langsung. Kalau Puskesmas tidak, sementara sesuai jam kerja dulu,” sebutnya.
“Stoknya terbatas, kita dapat Moderna dan Pfizer sekitar 8 ribu. Itu sudah kita sebar ke klinik, rumah sakit dan Puskesmas. Bisa didapatkan, tapi memang terbatas. Dalam hal ini masyarakat bisa melihat dulu jadwal yang ada di Puskesmas, klinik dan rumah sakit,” sambung Husnul. (ian/aim)