MALANG POSCO MEDIA – Akselerasi pembangunan infrastruktur menjadi salah satu aspek pembangunan yang dilakukan Pemkot Malang. Tahun ini, kurang lebih 199 jumlah pekerjaan konstruksi yang akan dikerjakan dengan pagu anggaran Rp 267 miliar.
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mengatakan, arah pembangunan di Kota Malang tahun ini tetap diarahkan pada penuntasan masalah klasik di Kota Malang. Sambil membangun infrastruktur yang menunjang pengembangan ekonomi kedepan. Masalah banjir dan macet masih menjadi perhatian. Salah satunya untuk membangun masterplan drainase.
“Kami upayakan lagi untuk di Soekarno-Hatta bisa dibuat saluran drainase besar di sana. Kami prioritaskan tahun ini bangun masterplan drainase,” kata Wali Kota Malang Drs H Sutiaji.
Untuk solusi kemacetan, salah satu yang baru saja diselesaikan pembangunan Jembatan Tunggulwulung- Tlogomas (Tunggulmas). Kemudian wacana membangun underpass juga sudah mulai dilakukan. Infrastruktur jalan juga akan difokuskan pada perbaikan dan rehabilitasi jalan yang rusak.
Selain penanganan jalan dan pengentasan banjir, setidaknya ada ada beberapa prioritas pembangunan lainnya yang akan dipercepat. Diantaranya penyelesaian MCC (Malang Creative Center), pembangunan infrastruktur intervensi stunting seperti sanitasi dan air bersih hingga lanjutan Koridor Kayutangan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Diah Ayu Kusuma Dewi MT menjelaskan lebih rinci.
“Pagu anggaran kita sekitar Rp 267 miliar untuk melakukan pembangunan di 2022,” tegasnya.
Ia menjelaskan titik lokasi pekerjaan pembangunan sudah terbagi di seluruh kecamatan secara keseluruhan.
Kecamatan Blimbing ditentukan sebanyak 38 lokasi pekerjaan pembangunan, Kecamatan Klojen mendapat 29 lokasi pekerjaan, Kecamatan Kedungkandang mendapatkan 48 lokasi pekerjaan, Kecamatan Lowokwaru sebanyak 36 pekerjaan, dan Kecamatan Sukun sebanyak 44 pekerjaan.
Kebanyakan pembangunan berkaitan dengan kegiatan rehabilitasi jalan, peningkatan saluran drainase, pavingisasi, rehabilitsasi jembatan hingga pemeliharaan rutin jalan.
Diketahui pula untuk penanganan jalan ada 11.200 meter yang akan dikerjakan. Kemuadian ada total 19.090 meter pekerjaan pembangunan drainase. Tidak hanya itu tahun ini juga akan dibangun sebanyak 547 titik PJU (Penerangan Jalan Umum) yang baru.
“Program lain seperti stunting-sanitasi dan air bersih, pembangunan drainase dan pembuatan DED Boozem (tempat penampungan air/embung,red) juga menjadi prioritas,” papar Kadis yang juga merangkap sebagai Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang.
Untuk Masterplan Drainase, Diah menjelaskan saat ini DED sedang dalam pembahasan kajian. Prioritas lain seperti penyelesaian MCC juga terus berpogres dan tidak mengalami kendala. Kini sudah mencapai 67 persen lebih penyelesaiannya.
Kemudian ada pula pembangunan lanjutan koridor Jalan Basuki Rahmat atau Koridor Kayutangan. Saat ini prosesnya sedang masuk tahap tender. Dianggarkan sebesar Rp 5,8 miliar.
Pembangunan Infrastrutur Tahun 2022 ini disambut baik oleh warga. Salah satunya diungkapkan Ikbal Maulana, warga Kelurahan Sukun Kecamatan Sukun Kota Malang. Ia menjelaskan sudah lama wilayahnya menginginkan penerangan yang memadai di wilayahnya.
“Tahun ini katanya akan di wilayah kami, S Supriadi akan dibangun kampung baru. Ini memang kami tunggu. Karena di sini gelap. Kadang lampu dipasang sendiri tapi ya itu tidak memadai,” ungkapnya.
Pemanfaatan Jembatan Tunggulmas juga sudah mulai dirasakan. Warga Kelurahan Balearjosari, Fathur Rahman mengatakan sangat terbantu dengan selesainya pembangunan jembatan tersebut.
Ia sebelumnya harus memutar jauh dan merasakan macet di kawasan Dinoyo karena bekerja di kawasan Landungsari. Akan tetapi dengan adanya jembatan, ia merasa terhindar dari kemacetan yang bertahun-tahun dirasakan.
“Ya memang akhirnya lebih cepet. Dulu lewat Dinoyo, pasti macet apalagi pulang kerja sore. Tapi disana kayaknya masih butuh rambu sama pengaturan lalin. Agak padat di gerbang yang dari Tlogomas,” pungkas Fathur. (ica/aim)