MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Hari Wahjono, S.Pd., M.Pd sukses menyelesaikan Ujian Disertasinya. Kepala SMAN Taruna Nala Jawa Timur ini dinyatakan lulus program S3 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Malang, setelah sidang ujian tertutup Kamis (31/3) lalu. Hari pun lega setelah melalui proses akhir yang cukup memberinya tantangan tersebut.
Ditemui Malang Posco Media, Hari tampak senang setelah selesai ujian di ruang lantai 1 Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UM. Wajahnya terlihat sumringah. “Terimakasih ya Mas atas dukungannya,” ucap Hari saat diberi ucapan selamat oleh wartawan.
Pria ramah ini mengungkapkan, keberhasilannya menyelesaikan studi S3 tidak lepas dari bimbingan para dosen. “Mereka yang selalu memberikan arahan dan inspirasi bagi saya sehingga dapat menyelesaikan studi doktor. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus. Ini nikmat yang besar dari Allah,” ungkapnya.
Hari tidak memungkiri peran dan dukungan para guru dan tenaga kependidikan di SMAN Taruna Nala begitu penting. Mereka juga ikut mensupport dengan memberikan banyak kesempatan pada Hari untuk menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya selama ini. “Mereka selalu meyakinkan pada saya bahwa tugas di sekolah tetap aman meskipun beberapa kali saya harus ke kampus menyelesaikan tugas. Mereka sungguh luar biasa, saya bangga punya rekan-rekan guru di SMAN Taruna Nala,” tambahnya.
Sebagai kepala sekolah Hari Wahjono setiap hari disibukkan dengan tugas yang tidak sedikit. Tidak jarang kadang harus pulang malam. Apalagi SMAN Taruna Nala memiliki aturan yang lebih komplek.
Namun di tengah kesibukannya itu, Hari mampu menyelesaikan studi doktoralnya. Ia lulus dari Program Studi Doktor Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan UM. “Kuncinya tekun dan bersungguh-sungguh. Dan yang paling penting dapat mengatur waktu dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, pada tugas disertasinya Hari mengangkat tentang pengembangan model penyelenggaraan sistem kredit semester (SKS) di SMA berbasis blended learning. Penelitian itu dilakukan untuk meningkatkan layanan pembelajaran.
Ia menuturkan, proses pembelajaran berbasis blended learning berfungsi untuk memberi layanan sesuai kemampuan, bakat dan minat peserta didik. Dengan sistem ini diharapkan siswa yang mempunyai kemampuan lebih dapat menyelesaikan proses pembelajaran lebih awal.
“Program pembelajaran berbasis Blended Learning dapat menjadi program unggulan SMA Negeri di Kota Malang dalam hal pelayanan terhadap peserta didik yang memiliki keragaman gaya belajar sesuai bakat dan minat serta kecepatan belajarnya,” kata dia.
Hari memaparkan, terdapat tiga tahapan yang dijalankan dalam proses sistem kredit semester berbasis blended learning. Yaitu perencanaan, persiapan dan proses pembelajaran. Proses perencanaan meliputi pemilihan kelas, sementara tahap persiapan menjabarkan strategi sekolah dalam menyediakan layanan belajar bagi peserta didik. Tahap proses belajar mengajar mengacu pada proses penerapan model pembelajaran blended learning.
Dalam sidang ujian disertasinya, ia mendapat banyak masukan dari para para penguji. Penelitian yang dilakukannya merupakan pengembangan yang tidak selesai di ujian. Tetapi harus ada tindak lanjut sehingga hasilnya lebih nyata. “Karya penelitian saya bisa direkomendasikan ke lembaga pendidikan dengan lingkup yang lebih luas,” imbuhnya.
Hari Wahjono mengikuti ujian dengan empat penguji. Prof. Dr. Ali Imron, M.Pd., M.Si, selaku Ketua Dewan Penguji, Dr. Dedi Kuswandi, M.Pd selaku penguji bidang pendidikan, Prof. Dr. Phil. Ikhfan Haris, M.Sc selaku penguji tamu dan Dr. H. A. Supriyanto, M.Pd., M.Si. Sedangkan dosen pembimbingnya adalah Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd., Prof. Dr. Maisyaroh, M.Pd dan Dr. Mustiningsih, M.Pd.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UM, Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd yang juga menjadi dosen pembimbing 1 cukup terkesan dengan ide dan topik disertasi Hari Wahjono. Menurutnya sebuah terobosan yang cemerlang, apabila manajemen pembelajaran diintegrasikan dengan teknologi informasi berbasis blended learning.
Termasuk juga dengan sistem kredit semester yang dipaparkan menjadi satu solusi dalam proses pembelajaran saat ini. Prof Bambang mengatakan sistem kredit yang ditawarkan dalam penelitian Hari memberi kesempatan pada siswa untuk bisa belajar secara maksimal sesuai dengan kemampuannya. “Dari sisi topik yang diangkat dalam disertainya ini sangat bagus,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut Prof Bambang menyampaikan, bahwa dunia pendidikan saat ini mengalami persoalan karena adanya pandemi. Kegiatan belajar mengajar secara online menimbulkan kecemasan akan terjadinya learning lose. Sehingga harus bisa mencari solusi yang tidak hanya dari sisi pembelajaran, tapi juga dari sisi pengelolaan yang tepat. “Supaya pembelajaran bisa menjadi efektif dan efisien, meskipun dilaksanakan secara online atau Hybrid,” tukasnya. (sir/imm)