MALANG POSCO MEDIA-MALANG- Warga Kelurahan Cemorokandang menolak keras pendirian toko modern di wilayahnya, tepatnya di kawasan RW 11 Kelurahan Cemorokandang. Warga berupaya hingga mendatangi DPRD Kota Malang meminta solusi.
Hal ini disampaikan Ketua FKPU (Forum Komunikasi Pedagang dan UMKM) Kelurahan Cemorokandang, Rudyanto kepada Malang Posco Media, Sabtu (2/4) pagi.
“Ya jadi kemarin (Jumat, 1/4,red) kita audiensi dengan Komisi A dan Komisi B DPRD Kota Malang. Kita minta solusi. Karena pembangunan toko modern, Indomaret di wilayah kami bisa mematikan pedagang dan UMKM disana,” jelas Rudy beberapa saat lalu.
Ia menjelaskan bahwa polemik pembangunan toko modern di wilayah Kelurahan Cemorokandang tersebut mulai terjadi sejak 2019 silam. Pihak pengembang toko modern sudah hendak membuka toko pada tahun 2019 akan tetapi mendapat protes keras dari warga.
Sehingga saat itu toko tidak jadi dibuka. Kemudian diupayakan berdiri lagi pada tahun 2020 di RW 02 Kelurahan Cemorokandang. “Itu juga ditolak oleh warga. Nah ini di 2021 mau dibuka di wilayah lain, di RW 11 dan bahkan sudah buka tanggal 11 Maret kemarin,” jelas Rudy.
Ditegaskannya warga, pedagang dan UMKM di wilayah Cemorokandang menolak keberadaan toko modern di wilayahnya. Toko modern yang sudah buka di RW 11 tersebut dikhawatirkan akan mematikan usaha-usaha lokal di sekitarnya.
Maka dari itu warga yang tergabung dalam FKPU Kel Cemorokandang meminta solusi anggota DPRD Kota Malang. “Dari hasil audiensi dengan dewan, mereka akan memanggil pengelola toko modern. Rencananya 4 April nanti, hari Senin. Dan akan mengundang kami juga agar ada solusi,” pungkas Rudy.
Warga juga meminta pengembang atau pendiri toko modern ini bisa mendirikan swalayan berbasis lokal saja. Sehingga bisa mengakomodir warga pedagang atau UMKM lokal di wilayah Cemorokandang. (ica/mar)
