MALANG POSCO MEDIA- Calon Rektor Universitas Brawijaya (UB) rencananya diumumkan Jumat (8/4) besok. Para bakal calon rektor pun kini mulai angkat bicara.
Ketua Panitia Pilrek sekaligus Ketua Senat UB, Prof Dr Ir Arifin MS mengatakan saat ini masih proses verifikasi data administrasi. Ia menyampaikan penetapan calon rektor akan diumumkan setelah melewati tahapan proses verifikasi data administrasi. “Masih tahap verifikasi data administrasi. Penetapannya nanti tanggal delapan,” jelasnya.
Dua dari enam bakal calon yang sudah mendaftar membeber komitmennya memajukan UB. Yakni Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB Drs Andy Fefta Wijaya MDA, Ph.D dan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB Prof Imam Santoso MP.
Seperti diberitakan sebelumnya, terdapat enam pendaftar bakal calon rektor. Empat lainnya yakni Prof Widodo S.Si M.Si Ph.D Med.Sc (dekan Fakultas MIPA), Prof Dr Ir Unti Ludigdo SE, M.Si (Ak) (dekan Vokasi sekaligus mantan dekan FISIP). Selain itu Prof Dr Chandra Fajri SE (mantan dekan FEB) juga ikut mendaftar. Sedangkan satunya lagi Prof Dr Marjono M.Phill dari Fakultas MIPA.
Yakni Dekan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) UB Drs Andy Fefta Wijaya MDA, Ph.D mengatakan akan memprioritaskan internasionalisasi UB jika dipilih menjadi Rektor UB.
Kemudian akan berupaya meningkatkan reputasi UB menjadi semakin baik. Tentunya dengan pengalaman-pengalaman yang ia miliki.
“Kita tahu jika UB sudah mencapai tahapan yang cukup baik. Dengan pengalaman yang saya punyai saya akan bersama para staf di sini untuk meraih reputasi yang level lebih tinggi lagi,” terangnya.
Fefta memiliki sederet pengalaman. Di antaranya pada tahun 2010 pernah menjadi general reporter sebagai Ketua Akademik untuk Kongres Internasional Institute of Administrative Sciences. Institute of Administrative Sciences merupakan organisasi yang didirikan tahun 1930.
Ia mengatakan pencalonan dirinya inisiatif dari diri sendiri serta dukungan kerabat dekatnya. Seperti kleluarga dan rekan kerja. Di sisi lain, ia mengalami sedikit kendala pada saat pendaftaran.
“Kendalanya karena ada beberapa berkas yang kurang, sehingga harus kembali esok harinya lagi. Setelah itu selesai,” lanjutnya.
Begitu juga dengan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UB
Prof Imam Santoso MP. “Saya meniatkan semua ini untuk civitas akademika UB, juga untuk diri saya sendiri. Tentunya semua calon memiliki tujuan yang sama. Yaitu memajukan UB menjadi lebih baik lagi,” terangnya.
Menurut dia pada posisi UB yang telah menjadi PTN BH, memiliki tantangan yang lebih besar. Selain mempunyai hak otonomi dalam mengembangkan perguruan tinggi di sisi akademik dan finansial, juga harus meningkatkan performa akademik. Salah satunya World Class University.
“Saya akan berupaya meningkatkan tata kelola yang baik. Kemudian, akan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak baik nasional atau internasional. Kalau sistem akademik perkembangannya baik semua tujuan pasti bisa tercapai,” ujarnya.
Kemudian, dalam proses pembelajaran, kata imam harus mengoptimalkan sumber daya yang ada, termasuk teknologi dan media pembelajaran. Bagaimana pun juga, sistem pendidikan sudah jauh berkembang. Namun, tidak semua sistem pembelajaran dapat di konversi penuh kepada daring.
“Misalnya praktikum. Praktikum hanya bisa dilakukan dalam laboratorium. Karena dengan begitu akan memberikan skill yang memadai kepada mahasiswa,” ucapnya.
Meski begitu, adanya teknologi juga harus dioptimalkan. Sebab media pembelajaran tidak boleh hanya mengandalkan proses pembelajaran luring. Yang dimana tatap muka menjadi dominan, sedang dosen menjadi sumber utama pembelajaran.
“Harus ada ruang lebih besar untuk mahasiswa mendapatkan sumber belajar. Sehingga pola pembelajaran dapat dikombinasikan dengan pola-pola pembelajaran lainnya,” tandasnya. (mda/van)