spot_img
Thursday, September 19, 2024
spot_img

Mahasiswa ITN Malang; Raih Juara 1 Rendering 3D Arsitektur

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Mahasiswa Arsitektur S-1, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Ahmad Anas Ardhiansyah, juara 1 Lomba Rendering 3D Arsitektur, Parade Arsitektur Nasional 2022. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Wilayah Malang, beberapa waktu lalu.

Ardhi sapaan akrabnya, tidak mengira waktu yang tinggal tiga hari menjadikannya juara 1. Lomba ini mengusung tema “Realistic and Detail”. Rendering 3D Arsitektur merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan Parade Arsitektur Nasional, Arsitektur Hari ini: Menelusuri Ruang dan Waktu.

“Sebenarnya waktu yang disediakan oleh panitia untuk mengerjakan renderan 3-4 minggu. Namun, karena sedikit terlambat mendapat info, jadi saya mengejar waktu untuk bisa mengerjakan rendernya pada seminggu akhir,” ujarnya saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp.

Menurut mahasiswa semester 2 Arsitektur S-1 ITN Malang ini, waktu yang tersisa tiga hari ia manfaatkan seefektif mungkin. Hari pertama Ardhi mulai memodifikasi modeling bangunan dan environment (lingkungan) sekitar bangunan. Kemudian hari kedua, ia mulai men-setting material bangunan, lighting (pencahayaan), dan environment. Dan, di hari ketiga baru dilakukan rendering final image, termasuk postpro (post production), dan photoshop. Render dan post production ini fungsinya untuk pemanis desain rendering.

Dia harus merender desain yang sudah disediakan oleh panitia. Merupakan bangunan di perumahan Darus Sakinah yang berada di Gresik, Jawa Timur, dan merupakan salah satu karya arsitek Sumarto Prabowo. Selain waktu yang tersisa hanya tiga hari Ardhi harus memakai konsep yang tepat untuk menjadikan bangunan terlihat apik.

Maka, dipilihlah konsep render natural modern. Desain bangunan memiliki konsep minimalis modern. Ini terlihat dari penggunaan material finishing bangunan. Sedangkan natural terlihat dari environment bangunan tersebut yang memiliki banyak tanaman hijau di sudut-sudut bangunan.

“Sebenarnya konsep natural modern ini rendernya lebih detail, dan rumit. Harusnya memakan waktu yang lama. Jadi, waktu tiga hari benar-benar saya fokus (merender),” imbuhnya.

Kedetailan dan kerumitan inilah yang membuat desain Ardhi menjadikan istimewa. Untuk merender bangunan tersebut Ardhi menggunakan SketchUp, 3ds MAX, dan Render Corona. SketchUp merupakan pemodelan 3 dimensi untuk aplikasi gambar arsitektur, desain interior, dan lain-lain. Sedangkan 3ds MAX adalah program standar pembuatan modelling, rendering, dan animasi. Ardhi memanfaatkan 3ds MAX untuk finishing object (hasil akhir rendering). Animasi dan efek 3 dimensi seperti pengaturan cahaya, tekstur, dan pemilihan material memberikan kesan riil pada objek yang dibuat. Sementara, Render Corona memberikan kualitas tinggi, berbasis warna dalam rendering.

“Mengacu pada temanya realistic and detail. Yang berarti rendering kali ini lebih berfokus pada realistis atau render menyerupai bangunan asli, dan tidak mengabaikan detail bagian kecil yang terperinci,” jelasnya. (imm)

- Advertisement -spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img