MALANG POSCO MEDIA- Polisi masih mengusut misteri tewasnya dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) Bagus Prasetya Lazuardi. Penyidik Reskrim Polres Pasuruan sudah memeriksa tiga orang saksi. Satu di antaranya yang dimintai keterangan AS, pacar korban.
“AS kami periksa sebagai saksi, hingga saat ini belum ada keterkaitan antara AS dengan kejadian tersebut. AS kami periksa sebagai orang terakhir yang bertemu korban,” kata Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo kepada Malang Posco Media, Rabu (13/4) kemarin.
Selain itu penyidik masih terus mengembangkan pemeriksaan. Termasuk mencari saksi lain yang berhubungan dengan korban.
Sementara itu berdasarkan informasi yang dihimpun, AS bertemu terakhir korban Kamis (7/4) pekan lalu. Mereka sempat makan bersama kemudian korban mengantarkan pacarnya pulang. Setelah itu korban tak ada kabar lagi.
Bagus Prasetya Lazuardi ditemukan tewas Selasa (12/4) sekitar pukul 08.30 WIB oleh Sunarti yang hendak membuang kucing di
semak-semak pinggir jalan di wilayah Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Purwodadi Kabupaten Pasuruan. Saat ditemukan kondisi korban telah membusuk.
Korban meninggal secara tidak wajar karena ditemukan luka pada kepala bagian belakang. Mobil yang dikendarai Bagus hingga kini belum ditemukan.
Bagus merupakan warga Jalan Letjen Suprapto Kepatihan Tulungagung. Putra pasangan dr Tutit Lazuardi dan dr Dewi Lelonowati itu dimakamkan di Desa Bendosari Sanankulon Blitar kemarin.
Wakil Dekan III FKUB dr Eriko Prawestiningtyas, Sp.F memastikan korban merupakan mahasiswanya. Bagus Prasetya Lazuardi
sedang menempuh pendidikan profesi di RSSA Malang. Kini tinggal satu tahap lagi untuk lulus.
Ia juga mengatakan, bahwa korban sebelumnya merupakan mahasiswa dari FKUB yang masuk jenjang sarjana pada tahun 2014. Setelah lulus, melanjutkan pendidikan profesi menjadi dokter muda sejak tahun 2019 lalu.
“Sebetulnya kami tidak mendapat laporan langsung atau resmi dari keluarga korban, terkait kejadian tersebut. Kami mendapat informasi, Selasa (12/4) siang sekitar pukul 14.00. Saat itu kami bersama jajaran memastikan dari data kami apakah yang bersangkutan adalah mahasiswa kami. Dan ternyata memang benar demikian,” lanjutnya kepada awak media, kemarin pagi.
Sesuai informasi, keluarga korban sempat ke lokasi kejadian tetapi jenazah sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Gasum Porong.
“Dari sana kami mendapat informasi, bahwa sesuai data dari Tim Inafis kepolisian identitasnya sesuai dengan informasi korban hilang yang dicari selama ini,” lanjutnya.
Eriko mengatakan, pihaknya belum bisa berbicara banyak lantaran masih ditangani kepolisian. “Kami hingga saat ini juga belum diminta keterangan apapun. Dari informasi yang ada, memang ada indikasi bahwa ada hal yang tidak wajar dalam kematian korban,” jelas dia.
FKUB juga masih mencari informasi tentang kekasih korban apakah satu kampus atau bukan. “Kami belum tahu secara persis, karena kami juga akan menggali informasi,” jelasnya.
Sementara itu dari sumber Malang Posco Media yang enggan disebutkan identitasnya menyebutkan AS, kekasih korban warga Kota Malang juga mahasiswa FK UB. Namun AS mahasiswi angkatan tahun 2017. (rex/van)