spot_img
Saturday, October 19, 2024
spot_img

Pekan Depan Puncak Arus Mudik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Prediksi 29 April hingga 2 Mei

Lintas Sektoral Dikerahkan, Siagakan 1.000 Personel

MALANG POSCO MEDIA- Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 29 April pekan depan hingga 2 Mei mendatang. Kota Malang mulai bersiap menyambut kedatangan para pemudik dari berbagai daerah. Juga mereka yang berangkat dari Malang. (baca grafis di koran Malang Posco Media)

Pemkot Malang bersama Forkopimda dan berbagai lintas sektor menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral, Rabu (20/4) kemarin. Rakor yang digelar di ruang sidang Balai Kota Malang itu membahas antisipasi terjadi lonjakan arus mudik. Termasuk pascalebaran.

- Advertisement -

“Karena dua tahun terakhir tidak ada mudik. Pemerintah memberikan kesempatan untuk mudik. Titik tekan kita boleh mudik tapi tetap sehat. Insya Allah melihat paparan Polresta Malang Kota di Malang sudah siap menyongsong Idul Fitri,” ungkap Wakil Wali Kota Malang Ir Sofyan Edi Jarwoko  usai rakor lintas sektoral.

Berbagai hal perlu menjadi perhatian. Salah satunya terkait kesiapan pencegahan kasus Covid-19 menjadi salah satu prioritas. Meski sudah ada pelonggaran, namun upaya meminimalisir harus tetap dilakukan. Yakni dengan penerapan protokol kesehatan.

“Pemerintah memberi kesempatan mudik tapi harus sehat. Pastikan masyarakat yang mudik patuhi protokol kesehatan. Kemudian kondisi masyarakat yang tervaksin disiapkan. Aplikasi PeduliLindungi di area-area publik, tempat-tempat ibadah, penginapan dan hotel dipastikan berfungsi dan dioperasikan,” jelas Bung Edi, sapaan akrabnya.

Bung Edi menekankan agar setiap sektor bisa memastikan kesiapannya untuk arus mudik tahun ini. Misalnya antisipasi tempat-tempat rawan banjir, ketersediaan bahan pangan hingga pos pelayanan mudik. Pemerintah sendiri kini tengah mengebut perbaikan sarana jalan-jalan untuk kenyamanan mudik.

Selain itu, terkait sarana kesehatan juga tak kalah penting. Tidak hanya SDM, namun juga sarana prasarana pendukungnya. Klinik dan rumah sakit siap melayani selama arus mudik.

“Disiapkan juga SDM termasuk perawat, tenaga kesehatan dan sarana pendukung seperti obat-obatan dan vaksin. Serta mengajak klinik dan rumah sakit melayani saat arus mudik. Semuanya ikut terlibat,” ucapnya.

Wakapolresta Malang Kota AKBP Deny Heryanto prediksi akan ada lonjakan arus kendaraan saat pelaksanaan mudik lebaran tahun ini dengan puncak arus mudik  sekitar  29 April – 2 Mei 2022.

“Kita lihat dari arah Surbaya ke Kota Malang, di exit Tol Karanglo akan panjang, juga di Batu menuju ke arah Kota Malang. Ini tentu telah diantisipasi Dinas Perhubungan dan Satlantas. Kita akan membuat tujuh pos untuk keamanan, itu di berbagai titik. Termasuk di pintu masuk Kota Malang,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa tahun ini tidak ada lagi penyekatan lalu lintas di berbagai pintu masuk di Kota Malang.  “Kita tidak ada penyekatan, jadi kendaraan bebas keluar masuk Kota Malang. Namun kendaraan berat ada pembatasan, terutama kendaraan-kendaraan besar,” tegasnya.

Kabag Ops Polresta Malang Kota Kompol Supiyan menambahkan, untuk operasional operasi ketupat pihaknya mengerahkan sedikitnya 300 personel. Nantinya juga dibantu personel satuan lainnya. Selain itu juga disiapkan beberapa pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan (posyan).

“Sehingga total ada 1.000 personel kita konsentrasi di tujuh pospam dan daerah-daerah titik macet yang perlu petugas,” sebut Kompol Supiyan.

Ketujuh pos pengamanan tersebut antara lain Jalan Simpang tiga Universitas Brawijaya (UB),  Simpang tiga Jalan Borobudur, Pertigaan Sulfat, Simpang tiga Kacuk, Alun-Alun, Exit tol Madyopuro, dan satu lagi merupakan Pos Pelayanan di Stasiun Kota Baru.

Untuk pos pelayanan sendiri berfokus pelayanan bagi para pemudik. Misalnya seperti fasilitas kesehatan hingga fasilitas untuk kendaraan bermotor. “Disiapkan ada pemudik sepeda motor bannya kempes ada fasilitas bengkel,” sebutnya.

Dipastikan tidak ada penyekatan, namun hanya dilakukan pengecekan, termasyuk pemantauan syarat vaksin booster untuk bepergian. Pengecekannya secara random atau acak.

“Jadi fungsi peran dan anggota akan memantau pengecekan mana kala ketika memang perlu tindak lanjut dengan Dinas Kesehatan,” tegasnya.(ian/van)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img