MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menjelang Idul Fitri 1443 Hijriyah, Universitas Islam Malang (Unisma) berbagi berkah. Kampus Hijau Unisma berbagi bingkisan hari raya berupa sembako kepada ratusan dhuafa. Selasa (26/4) kemarin, bingkisan tersebut diberikan. Bertempat di Gedung Bundar, dihadiri oleh Dewan Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yayasan Unisma.
Hadir juga rektor dan para wakil rektor, para dekan bahkan ada pendiri yang juga menyaksikan kegiatan mulia tersebut. Wajah bahagia tampak dari wajah para duafa yang kemarin menerima bantuan. Mereka dari kalangan masakin dan janda-janda tua.
Bantuan pertama diberikan oleh Rektor Unisma, Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si. Dilanjutkan dengan sekretaris yayasan Unisma, dewan pembina dan pengawas hingga wakil rektor. Pemberian tersebut hanya simbolis. Bantuan selanjutnya dikirimkan melalui pos-pos yang tersedia di masing-masing wilayah.
Hal tersebut untuk memudahkan para duafa. Karena bingkisan yang diberikan cukup berat. Terlebih yang menerima kebanyakan sudah lanjut usia. “Ini berat berat sekali, jadi kami bantu untuk bisa diambil di masing-masing pos,” ucap Prof Maskuri.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Forum Rektor Indonesia ini mengatakan kegiatan tali asih santunan pada kaum dhuafa merupakan upaya untuk memperkuat hambul minannas. Atau qoribun minannas. Artinya dekat kepada sesama.
Dan kedermawanan membuka jalan untuk semakin dekat dengan Allah. “Ini adalah ikhtiar Unisma untuk dekat dengan Allah. Selain kulla yaumin (setiap hari) membaca Alquran dan salawat,” terangnya.
Kewajiban seorang muslim tidak hanya Hablum minallah, tetapi juga hablum minannas. Maka kegiatan berbagi dan santunan diharapkan menjadi sarana untuk memperkuat hubungan Unisma dengan masyarakat sekitar.
Prof Maskuri menegaskan, peran Unisma untuk masyarakat tidak hanya melalui kegiatan santunan setiap bulan Ramadan dan Muharram. Sumbangsih Unisma telah nyata diberikan bahkan dalam situasi sulit.
Seperti di masa-masa pandemi covid-19. Mulai dari berbagi masker dan hand sanitizer. Termasuk juga sembako untuk mengurangi beban masyarakat yang saat itu masih pengetatan PPKM. “Sekali lagi itu menjadi bagian dari ikhtiar Unisma dalam memberdayakan masyarakat sekitar dan untuk dekat dengan sesama,” tuturnya.
Selain itu, keberadaan 16.000 lebih mahasiswa Unisma juga bernilai untuk masyarakat sekitar. Kehadiran mereka sangat dinanti setelah diizinkan untuk kembali kuliah luring.
Tentu untuk kembali mempercepat perputaran ekonomi warga. Mulai dari kos-kosan, laundry, warung makan dan sebagainya. “Adanya Unisma memberikan rahmat kepada sesama,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Maskuri berharap doa restu para kaum duafa untuk kemajuan Kampus Hijau Unisma. Dalam perjalanannya Unisma diharapkan untuk selalu menyebar kemaslahatan.
Serta mampu mencetak mahasiswa yang cerdas, bermoral, dan terampil sesuai dengan yang diinginkan oleh masyarakat. Baik di bidang ekonomi, kesehatan, pertanian, birokrasi dan sebagainya. “Mohon doanya hadirin, semoga dari waktu ke waktu Unisma semakin maju, berkembang pesat dan jaya,” harapnya.
Ketua Umum Forum Rektor PTNU ini juga menyampaikan terimakasih kepada segenap Dewan Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yayasan Unisma. Serta kepada rektorat dan dekanat yang turut hadir serta mendukung suksesnya program Unisma selama ini. “Kehadiran anda menambah semangat kami untuk mengembangkan Unisma dari waktu ke waktu,” ucapnya.
Acara santunan kepada dhuafa, diawali dengan pembacaan dzikir dan istighosah. Dipimpin oleh Direktur Masjid dan Pesantren Ainul Yaqin Unisma. Seluruh yang hadir mengikuti dengan khusuk dan khidmat.
Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Unisma Dr. H. Mochtar Data, M.Pd, juga menyampaikan sambutan. Ia mengajak hadirin untuk bersyukur bisa dipertemukan lagi dengan Bulan Ramadan.
Menurutnya, ramadan merupakan salah satu bulan pendidikan atau syahrut tarbiyah. Bahwa puasa diwajibkan kepada seluruh muslim tanpa memandang perbedaan. Di dalamnya banyak amal kebajikan yang perlu untuk dilakukan sebagai upaya menjadi orang yang bertakwa.
Salah satunya dengan memberikan perhatian dan berbagi kepada sesama. Seperti yang dilakukan Unisma kepada kaum duafa. “Terimakasih atas peran rektorat yang begitu mulia, ini merupakan niat dan tekad besar memajukan Unisma. Semoga dibalas oleh Allah dengan keberkahan dan kebaikan,” ucapnya. (adv/imm)