.
Friday, November 8, 2024

Wali Kota Sutiaji Apresiasi Kerukunan di Bumi Arema

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menyambut baik kerukunan yang terjaga di Bumi Arema. Menurutnya keberagaman telah menjadi kekayaan Kota Malang sebagai miniatur Indonesia. Hal tersebut telah digariskan dalam misi ketiga pembangunan daerah.

- Advertisement -

“NKRI sudah final. Komitmen Pemkot Malang telah  nyata juga di misi ketiga.  Maka Keberagaman seperti yang tersaji hari ini dalam momen Idul Fitri sangat indah untuk kita rawat bersama,” ungkapnya.

Potret nyata kerukunan antarumat beragama di Kota Malang tapak pada pemandangan di halaman Gereja Hati Kudus Yesus (HKY) Kayutangan, Kota Malang, Senin (2/5) pagi. 

Diskominfo Kota Malang for MPM

Barisan saf umat muslim menggelar sajadah menjalankan Salat Idul Fitri di halaman Gereja Kayutangan yang memang bertetangga dengan Masjid Jami ini. 

Sejak pagi, pagar gereja telah dibuka. Para pastor dan suster bersama umat Katolik juga berdiri di depan pagar sembari membagikan koran sebagai alas. Di sisi lain, beberapa umat Gereja Kayutangan tampak  menggelarkan tikar di halaman gereja.

“Kami membuka dan mempersiapkan pelataran untuk digunakan teman-teman muslim beribadah.  Pagar gereja kami buka sekitar pukul 04.30 tadi menyambut saudara muslim yang akan Salat Id, ” ungkap salah satu pastor rekan di Gereja Kayutangan, Romo Yoris, O. Carm.

Romo Yoris menyatakan bahwa ini bukanlah kali pertama pihaknya mempersilakan umat Muslim menggunakan pelataran gereja untuk Salat Id. “Setiap tahun dilakukan. Namun karena dua tahun kemarin pandemi, dan kegiatan salat dibatasi maka kamitidak melakukannya,” kata dia.

Diskominfo Kota Malang for MPM

Sementara itu Romo Paulus Teguh, O. Carm yang juga salah satu pastor rekan di gereja tersebut mengatakan yang terpenting adalah keramahtamahan. “Kita belajar kebhinekaan. Kami juga berterima kasih kepada teman-teman Muslim yang mendoakan kami dan hidup bersama kami. Apalagi ini Malang, keragamannya kuat sekali,” pungkas Romo Paulus Teguh, O. Carm.

Romo Teguh mengungkapkan bahwa Gereja Kayutangan juga membuat kebijakan untuk mengundur jam misa yang biasanya digelar  pukul 06.00 menjadi pukul 12.00 siang. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img