Malang Posco Media – Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna di antara makhluk ciptaan lainnya. Manusia dikatakan paling sempurna karena manusia memiliki akal sehat yang dapat digunakan untuk berpikir dan mengasah otak untuk mempertajam ilmu pengetahuan dunia maupun akherat dengan baik.
Seperti yang sudah dijelaskan pada QS. Attin Ayat 4 yang artinya, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk fisik yang sebaik-baiknya, jauh lebih sempurna daripada hewan. Kami juga bekali mereka dengan akal dan sifat-sifat yang unggul. Dengan kelebihan-kelebihan itulah Kami amanati manusia sebagai khalifah di bumi.”
Manusia di muka bumi ini juga diciptakan sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Maksudnya adalah, sebagai makhluk individu manusia tersebut harus mampu memenuhi hak dan kewajiban atas dirinya sendiri dan juga lingkungannya tanpa harus melibatkan orang lain.
Sedangkan sebagai makhluk sosial, manusia itu harus bisa memenuhi hak dan kewajiban dengan manusia lainnya. Contohnya mampu berkolaborasi maupun bekerjasama dengan individu lainnya, saling support, berinteraksi untuk kelangsungan hidupnya dengan satu sama lainnya, dan masih banyak lagi.
Dalam prosesnya, manusia itu diciptakan dari beberapa fase atau tahapan kehidupan. Yaitu yaitu fase kehidupan yang dimulai dari dalam kandungan, kemudian lahir menjadi bayi, anak-anak, remaja, dewasa, tua, sampai akhirnya manusia tersebut akan tutup usia. Tentunya di setiap perjalanan hidup manusia di setiap harinya mereka akan melewati begitu banyak proses kehidupan. Baik dalam kehidupan individual maupun dalam kehidupan sosial di masyarakat tempat manusia tersebut tinggal.
Dalam lingkup kehidupan bermasyarakat, peran manusia sebagai makhluk sosial menjadi salah satu peran yang paling utama dan paling penting, mengapa? Ya, karena dalam lingkup kehidupan masyarakat setiap manusia mampu dan bisa saling bertegur sapa dengan manusia lainnya. Saling menyayangi satu dengan lainnya, saling bekerjasama antara satu dengan lainnya, tolong menolong antarsesama, gotong royong, bahkan mampu bergabung dalam sebuah organisasi.
Ketika manusia telah memasuki fase kehidupan remaja hingga dewasa, mereka akan mengalami banyak sekali tantangan dan rintangan, yang itu tidak pernah terpikirkan pada fase kehidupan ketika mereka bayi hingga pada fase kehidupan anak-anak.
Sering kali manusia pada fase remaja hingga dewasa yang sudah mulai berkecimpung atas kodrat manusia sosial, mereka akan lebih sering menggantungkan hidupnya untuk lebih sering bersosialisasi atau berinteraksi dengan manusia lainnya. Contohnya saja pada kegiatan organisasi, baik pada lingkungan sekolahnya maupun pada lingkungan masyarakat tempat tinggalnya.
Pada sisi lain yang beriringan dengan tumbuhnya manusia pada fase remaja hingga dewasa ini, mereka akan mencoba dan belajar menjadi makhluk sosial yang bisa bermanfaat bagi manusia lain dan juga kehidupannya. Ketika manusia berperan menjadi makhluk sosial, mereka akan lebih sering berkolaborasi dengan manusia lainnya pada fase remaja atau bahkan dewasa. Apabila dalam melakukan sebuah kolaborasi maupun kerjasama antar manusia satu dengan lainnya dan timbul selisih pendapat, di sinilah peran emosi akan muncul.
Apa Itu Emosi?Emosi dalam psikologi adalah pola reaksi kompleks yang melibatkan pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang digunakan untuk menangani masalah atau peristiwa penting yang dialami individu. Singkatnya, emosi adalah respons terhadap kejadian yang menimpa kita.
Emosi itu kompleks dan membantu kita menjadi pribadi yang lebih berempati terhadap sesama. Menurut Psikolog Paul Ekman, manusia memiliki enam emosi dasar, yaitu terkejut, takut, marah, senang (bahagia), jijik, dan sedih. Keenam emosi ini dibagi lagi menjadi beberapa emosi spesifik. Alasan inilah yang disebut sebagai emosi spesifik.
Yang pertama, emosi bahagia maksudnya adalah emosi yang ada pada diri seorang manusia yang lebih kepada rasa menyenangkan pada hati atau perasaan. Biasanya ditandai dengan kegembiraan, puas dengan hasil yang diharapkan, ketenangan, dan lain-lain.
Dari beberapa jenis emosi yang ada pada diri manusia, saya sangat yakin bahwa emosi bahagia ini yang selalu dan paling utama yang ingin diperjuangkan oleh manusia. Biasanya emosi bahagia ini bisa diekspresikan melalui wajah yang menyenangkan. Seperti tersenyum, kemudian berbicara yang menyenangkan, nada suara juga santai, serta membawa aura yang menyenangkan untuk orang lain.
Kedua, emosi sedih atau kesedihan. Maksudnya adalah keadaan emosi yang ada pada diri manusia yang bisa ditandai dengan perasaan hati kecewa atas hal apapun, ketika putus asa, dan lain-lain. Biasanya emosi kesedihan ini diekspresikan dengan menangis, sedih lesu, berdiam diri, bahkan bisa jadi mengurung diri dan tidak ingin diganggu oleh orang lain.
Ketiga, emosi tertekan atau takut. Maksudnya adalah keadaan emosi yang ada pada diri manusia ketika sedang menghadapi marabahaya. Biasanya emosi ketakutan ini dapat diekspresikan dengan bahasa tubuh (bersembunyi) dengan detakan jantung yang berdebar sangat kencang, mungkin bisa dilakukan pada saat mencoba untuk menghindari sebuah ancaman dari luar.
Keempat emosi marah. Maksud dari emosi marah yaitu emosi yang didasari dari perasaan benci terhadap suatu hal, atau bisa jadi terjadi ketika adanya permusuhan antara manusia satu dengan lainnya. Biasanya emosi kemarahan ini sering kali ditunjukkan dengan ekspresi wajah cemberut atau mata melotot, nada bicara yang keras dan membantah, perilaku yang agresif seperti memukul, melempar benda dan lainnya.
Kelima emosi jijik dipicu oleh penampilan, bau, atau tekstur tertentu. Respon utama manusia saat merasa jijik yaitu berusaha menjauhkan diri atau menghilangkan hal yang dianggap menjijikan. Emosi jijik juga bisa muncul saat kita melihat perilaku buruk orang lain.
Keenam emosi terkejut merupakan emosi yang terjadi dalam durasi tersingkat. Setiap hari, kita mendapatkan kejutan-kejutan kecil, baik positif maupun negatif. Kita juga bisa merasakan emosi terkejut apabila menemukan hal baru.
Menurut pandangan Martin (2003), menyatakan bahwa emosi baik atau buruknya itu hanya bergantung pada dampak yang akan ditimbulkan baik bagi diri maupun bagi orang lain yang ada di sekitarnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya emosi tersebut merupakan salah satu gambaran dari perasaan seorang manusia saat menghadapi berbagai situasi dan kondisi yang berbeda. Hal itu sangat wajar, karena emosi merupakan reaksi alamiah manusia terhadap berbagai kondisi yang nyata, maka sejatinya tidak ada emosi yang baik ataupun emosi yang buruk.(*)