.
Wednesday, December 11, 2024

Kesadaran Rendah, Alun-Alun Banyak Sampah Berserakan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah libur panjang lebaran, kini masyarakat telah kembali menjalankan aktifitas hariannya masing-masing. Namun begitu, salah satu permasalaham yang perlu menjadi perhatian adalah fenomena perilaku masyarakat yang kurang peduli terhadap lingkungan.

Terbukti selama sepekan libur lebaran kemarin, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang mencatat adanya tambahan atau kenaikan sampah hingga 3 ton dibanding hari biasanya.

“Sampah yang terpantau kemarin di tempat-tempat keramaian. Seperti di Alun-alun itu kan luar biasa. Peningkatan pasti, jadi dua tahun ini kan pandemi, masyarakat dikunci baru sekarang diperbolehkan beraktifitas di ruang publik. Tapi Alhamdulillah teratasi meskipun ada kendala sedikit-sedikit,” terang Kepala DLH Kota Malang Wahyu Setianto kepada Malang Posco Media, Senin (9/5).

Dikatakan Wahyu, Alun-Alun Kota Malang memang menjadi salah satu jujugan masyarakat saat libur lebaran. Berbagai jenis sampah ringan mudah ditemui di Alun-Alun yang berada di Jalan Merdeka tersebut.

“Sampahnya ya sampah rumah tangga, yang seperti plastik, kresek, botol. Kalau hari pertama itu koran yang luar biasa habis salat Ied. Itu itu saja sampahnya. Kesadaran masyarakat memang kurang,” tukasnya.

Selain faktor kesadaran masyarakat, Wahyu sendiri juga tak menampik bahwa petugas kebersihan belum bisa maksimal dibandingkan hari biasanya. Sebab, saat lebaran tahun ini, dirinya mengizinkan sebagian petugas kebersihan untuk bisa merayakan lebaran.

“Saya akui ini karena suasana lebaran, jadi kami mengatur personel tidak full. Jadi 75 persen gantian untuk bisa merayakan lebaran. Biasanya 100 persen, itu 75 persen. Yang 25 persen mereka giliran untuk bisa lebaran tapi tetap masuk. Jadi bisa keluar kota dan masuk lagi,” sebut Wahyu. Akibat personel yang terbatas itu, maka kemudian sampah relatif lebih lama untuk tidak terangkut.

“Kemarin beberapa hari ini kan saya pantau di Alun-alun, saya akui iya. Memang volume menyapunya bisa enam sampai tujuh kali sehari, kali itu hanya bisa empat kali karena keterbatasan personel,” lanjutnya.

“Kalau sampah sih kita angkut semua. Tugas utama kita dari TPS ke TPA, itu terangkut semua dan tidak masalah. Cuma memang di TPS juga numpuk itu yang kita hitung ada kenaikan. Terus teman-teman yang menyisir di tempat wisata tempat-tempat keramaian itu yang biasanya tidak banyak menjadi banyak,” sambung Wahyu.

Saat ini, pihaknya terus mengimbau dan mengedukasi kepada masyarakat supaya ikut peduli terhadap lingkungan dengan membuang sampah di tempat yang telah disediakan. Dengan begitu setidaknya bisa lebih terjaga kebersihan dan keindahannya. Selain itu ia juga mengimbau agar para PKL tidak memasuki area Alun-Alun dan selanjutnya berkoordinasi dengan OPD terkait.

“Kalau bisa sih memang Alun-Alun sebesar ini petugas kebersihannya banyak. Tapi memang saya lihat sendiri, orang-orang itu seenaknya kalau buang sampah. Ya kita bantu pemerintah lah, sama-sama saling jaga. Jangan sampai kalah sama Alun-Alun Batu yang kelihatannya lebih bersih mungkin ya,” tutur Ali Rosyidi salah seorang pengunjung Alun-Alun. (ian/ggs)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img