MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang kembali berjaya dalam kompetisi tingkat nasional. Tiga mahasiswa yang tergabung dalam tim Spectra Doa Dosen ini sukses menjadi Juara I National Tender Competition, dalam ajang Kompetisi Rancang Bangun (KRB) 2022.
Mereka adalah Yuda Arya Pangestu, Leonardo Wijaya dan Renaldy Priya Hutama. Ketiganya berhasil membawa medali sebagai tim terbaik di kompetisi tersebut.
Kegiatan ini digelar oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Udayana Bali. Dilaksanakan secara daring. Namun untuk babak final dilaksanakan secara luring di Udayana Bali, Sabtu 30 April 2022.
Leonardo Wijaya, mengatakan Kompetisi Rancang Bangun digelar rutin sejak 2010 oleh Udayana. Setiap tahunnya selalu berganti proyek lomba. Diantaranya beton, jembatan,dan aspal. Kali ini Rancang Bangun 2022 digelar dengan lomba tender. “Tender ini baru pertama digelar, diikuti sebanyak 46 tim,” katanya.
Perlombaan dimulai dengan seleksi dokumen tender. Terdiri dari rekapitulasi volume, harga, dan strategi. Dari proses seleksi dokumen diambil lima finalis.
Babak final dilaksanakan secara offline di Udayana. Mereka mempresentasikan konsep secara tertutup. Durasinya waktu selama 10 menit, ditambah 15 menit untuk tanya jawab. “Presentasi secara tertutup, karena ada strategi tersendiri yang tidak boleh diketahui oleh yang lain,” terang Leonardo.
Selain kelebihan tersebut, rancang bangunan yang ditawarkan tim Spectra Doa Dosen juga terbilang paling efektif dan efisien. Hal itu tentu saja karena inovasi dan strategi yang diterapkan tim ini. “Kami membuat bangunan tiga lantai. Dengan biaya yang awalnya 7,8 M, menjadi hanya 6 miliar 50 juta, dengan masa pengerjaan 180 hari,” jelasnya.
Renaldy Priya Hutama menyampaikan timnya tampil penuh percaya diri dalam babak final. Kepercayaan itu ada sejak berangkat dari kampus ITN Malang. Sebab tim ini juga sudah punya pengalaman mengikuti lomba tender. “Ide dari kami bertiga. Karena sebelumnya diantara kami sudah pernah ikut seleksi tender sehingga kami percaya diri,” kata dia.
Renaldy memaparkan ada beberapa kelebihan dari konsep yang ditawarkan timnya pada dewan juri. Sehingga produk dokumen yang mereka rancang menjadi yang terbaik. Tim mahasiswa ini membuat satu konsep rancangan proyek yang mengandung banyak inovasi. “Kemungkinan besar inovasi yang kami tawarkan dapat diterapkan di lapangan, misalnya kami mengkonversikan data manual menjadi aplikasi. Ini menjadi salah satu kelebihan kami,” terangnya.
Yuda Arya Pangestu menambahkan ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari mengikuti lomba. Antara lain dia dan teman-temanya semakin ahli dalam menyusun RAP. Dengan begitu maka peluang untuk mendapatkan proyek semakin besar. “Yang utama adalah pengalaman, dari situ kita semakin dapat mengembangkan kemampuan yang selama ini didapat di kuliah,” tandasnya.
Tim Spectra Doa Dosen ITN Malang menduduki urutan pertama di podium. Selanjutnya disusul oleh tim Gold Digger dan tim Haka 62 dari ITS Surabaya.
Total tim yg mengikuti National Tender Competition KRB 2022 Universitas Udayana berjumlah 46 tim termasuk delegasi dari ITN Malang. (imm)