MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Malang mulai merangkak naik dan membaik, khususnya melihat kondisi pasca hari raya Idul Fitri.
Pertumbuhan Ekonomi berada di angka 4 persen dan kian membaik. Meski begitu sektor jasa keuangan perlu memperhatikan kebijakan di masa pemulihan agar tetap menjaga kestabilan ekonomi.
Hal ini ditegaskan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Sugiarto Kasmuri, Selasa (17/5) kemarin, dalam Halal Bihalal Industri Jasa Keuangan Malang Raya dan Dialog Ekonimi Kota Malang Pasca Idul Fitri 1443 di Kantor OJK Malang. “Itu memang tantangan kedepan. Sektor jasa keuangan seperti perbankan akan dihadapkan dengan isu ancaman peningkatan incoming loans (pinjaman yang masuk). Sebagai dampak dari restrukturisasi yang dirasakan setelah pandemi,” papar Sugiarto.
Dijelaskannya, kondisi ini akan terjadi dikarenakan saat pandemi Covid-19 perbankan memberi banyak kelonggaran kebijakan. Guna membantu masyarakat menghadapi penurunan kondisi ekonomi. Pada kondisi itu, pembentukan cadangan (kepemilikan deposito bank) lebih besar. Cadangan ini akan berimbas pada profit perbankan.
Kemudian tantangan lainnya adalah menghadapi isu global. Melihat tensi politik hingga kenaikan harga bahan-bahan pangan secara global mengakibatkan sektor keuangan harus membuat normalisasi kebijakan.
“Kalau kemarin dilonggarkan sekarang akan dinormalisasi. Pasti pemerintah pusat akan mencari timing yang tepat untuk melakukan normalisasi kebijakan. Akan ada kenaikan suku bunga dan lainnya. Kami minta perbankan juga mencermati dan menyikapi kondisi-kondisi dengan kebijakan yang tepat,” tegas Kasmuri.
Dialog yang dihadiri perwakilan bank-bank di Malang Raya dan juga Wali Kota Malang Drs H Sutiaji ini juga membahas kondisi inflasi Kota Malang. Yang mencapai 4,3 persen lebih tinggi dari angka nasional dan Jawa Timur.
Kasmuri mengamati bahwa angka inflasi yang tinggi ini dikatakan masih relatif dapat dikendalikan. Pasalnya jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang masih di bawah 3 persen, maka pengendalian pertumbuhan ekonomi masih baik.
“Ini juga bisa dilihat dari perilaku masyarakat apakah ada penarikan dan atau tidak. Ternyata kondisi dana yang masuk malah lebih banyak. Maka pertumbuhan dana pihak ketiga di kisaran 6,8 persen, hampir 7 persen. Ini membuat kondisi perbankan kita terkendali dan masih stabil,” pungkasnya.
Menambahkan, Wali Kota Malang Sutiaji mengaku kondisi pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang masih di kisaran 4 persen menandakan kondisi yang baik. Ia optimis kedepan akan lebih baik, melihat kondisi di masa pandemi Kota Malang tetap bertahan baik.
Sutiaji mengungkapkan pula bahwa dengan lebih dilonggarkannya kebijakan di masa pandemi akan memberi peningkatan ekonomi lebih baik. Daya beli masyarakat akan meningkat.
“Saat pembatasan mulai longgar kita dari minus 2 bisa ke angka 4 persen untuk pertumbuhan ekonominya. Ini bounching back-nya sangat baik. Saya yakin kedepan akan lebih baik lagi. Sambil kita bantu UMKM kita tumbuh terus,” pungkas Sutiaji. (ica/ley)