MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Berbicara wisata, Kota Batu tentunya sudah tersohor di Indonesia. Untuk menarik wisatawan dari berbagai daerah tentu harus ada agenda atau kalender wisata yang memuat tentang event wisata, kesenian hingga kebudayaan di tingkat desa hingga yang digelar oleh Pemerintah Kota Batu.
Di awal tahun 2022, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu sudah menetapkan kalender even. Terhitung ada sekitar 70 kegiatan yang sudah ditetapkan hingga akhir tahun ini. Puluhan kegiatan itu tak hanya berasal dari usulan Disparta saja, ada juga usulan dari SKPD lain dan desa wisata.
Meski begitu, Anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Sujono Djonet menilai bahwa banyak agenda wisata yang mampu menarik wisatawan ke Kota Batu merupakan agenda yang diinisiasi oleh pelaku jasa wisata seperti Jatik Park Group. Sedangkan untuk kegiatan atau even di tingkat desa ataupun yang diinisiasi SKPD masih belum maksimal dalam mendatangkan wisatawan.
“Kalender wisata yang pernah dibuat Disparta kalau dikatakan hari ini sudah menyumbang wisatawan ya belum sepenuhnya maksimal. Ini karena kalender wisata dibuat situasi masih belum normal. atau masih pandemi. Sehingga perlu dilakukan evaluasi secepatnya untuk menyikapi kondisi saat agar kunjungan wisata di even tingkat desa atau yang digelar SKPD bisa menarik wisatawan,” ujar Djonet kepada Malang Posco Media, Jumat (27/5) kemarin.
Menurutnya untuk bisa menarik wisatawan ke Kota Batu perlu dilakukan koordinasi dengan pelaku jasa wisata, akomodasi, hingga pelaku kesenian untuk bisa berinovasi bersama. Untuk kemudian Disparta memfasilitasi hasil koordinasi bersama tersebut.
“Dengan mendengarkan masukan dari para pelaku wisata hingga kesenian di Kota Batu. Selanjutnya Disparta bisa memfasilitasi mereka sesuai dengan kemampuan. Serta juga harus ada jurus-jurus yang dikeluarkan Disparta untuk menyiapkan kondisi normal agar wisatawan dari berbagai daerah lebih memilih berlibur ke Kota Batu,” beber Ketua Tim Penggiat Wisata Kota Batu
Djonet menyarankan agar Disparta bisa membuat event dengan yang sejalan dengan momentum saat ini. Yakni momentum kebangkitan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Jadi bagaimana Pemerintah Kota Batu melalui Disparta membuat event tingkat nasional yang mampu menarik wisatawan. Contohnya event bertajuk Bulan Kebangkitan Wisata Kota Batu. Melalui event tersebut bisa menjadi momentum khusus bagi Disparta untuk melakukan promosi wisata dan menunjukkan ke publik bahwa Kota Batu siap dikunjungi,” ungkapnya.
Apalagi dalam waktu dekat ini menjelang liburan sekolah. Artinya ada bulan kunjungan kebangkitan pariwisata Kota Batu. Hal itu bisa dilakukan dengan berkomunikasi dengan pelaku wisata, hotel, resto agar mereka bisa memberikan diskon khusus.
Serta Djonet meminta para pelaku wisata, hotel dan resto bisa menggandeng para pelaku kesenian dan budaya untuk menyuguhkan atraksi dan menggandeng jasa transportasi lokal hingga menyediakan oleh-oleh khas Kota Batu. Sehingga apa yang disebut Kota Wisata bisa berdampak pada perekonomian masyarakatnya.
“Jadi jangan hanya membuat event yang seremonial saja. Karena hal tersebut tidak akan berdampak pada kunjungan wisatawan dan perekonomian masyarakatnya. Tapi bagaimana menggelar event yang berdampak pada perekonomian berkelanjutan bagi warga,” tegasnya.
Sebelumnya disampakan oleh Dinas Pariwisata bahwa pihaknya telah menghimpun seluruh usulan yang ada dan telah memilahnya untuk masuk dalam kalender wisata tahun 2022. Totalnya ada sekitar 70 event dalam kalender wisata. (eri)